MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang (Disdikbud) gencar melakukan program Ayo Sekolah Kudu Sregep Ojo Leren (Asek Keren).
Program tersebut merupakan wujud strategi yang dilakukan Disdikbud Kota Magelang untuk menanggulangi Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS).
"Strategi ini kami lakukan secara pentahelix dengan melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Magelang," kata Kepala Disdikbud Kota Magelang, Imam Baihaqi saat dikonfirmasi Magelang Ekspres, Jumat 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Musim Liburan Sekolah, Kunjungan Wisatawan ke Candi Borobudur Naik hingga 10.000 Per Hari
Sebagai informasi, strategi pentahelix adalah melibatkan lima unsur subjek sekitar agar bisa berkolaborasi bersama.
Menurut Imam, dalam hal ini, organisasi yang dilibatkan yakni lembaga Kecamatan, Kelurahan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), akademisi dan media massa.
"Kami juga melibatkan lembaga filantropi seperti Baznas dalam program Asek Keren ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Imam menuturkan, strategi lain yang dilakukan Disdikbud untuk mengatasi ATS dan APS adalah membentuk pamong balai belajar.
BACA JUGA:Kemeriahan Grebeg Suro Gunung Tidar, Ini Jadwal dan Agendanya
Perlu diketahui, pamong belajar adalah Pamong Belajar adalah pendidik yang bertugas untuk mendata APS atau ATS.
"Pamong belajar juga bertugas untuk mengarahkan ATS dan APS untuk masuk ke sekolah formal maupun informal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Imam menyebut, berdasarkan data terakhir, pada 2024, jumlah ATS dan APS di Kota Magelang yakni berjumlah 97 anak.
Jumlah tersebut sudah menurun dibandingkan 2023 lalu, jumlah ATS sebanyak 233 anak.
Angka ATS dan APS di Kota Magelang terus menurun dari tahun ke tahun sejak 2021.
BACA JUGA:Memasuki Musim Hujan, DLH Kota Magelang Siagakan Tim Pohon Tumbang