WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Disparbud Kabupaten Wonosobo mencatat jumlah penari Lengger di Wonosobo capai 1000 orang. Namun hingga saat ini pemkab belum memiliki gedung kesenian sebagai tempat ekspresi para seniman.
"Saya punya mimpi yang belum bisa diwujudkan yaitu Gedung Kesenian. Nantinya seniman dan kelompok kesenian dapat mengapresiasikan kegiatannya di situ," ungkap Bupati Afif Nurhidayat saat menghadiri Rakanan Giyanti ke 269 Desa Kadipaten Selomerto, Wonosobo, baru-baru ini.
Sebagai kota wisata, diakui Afif masih banyak kekurangan dalam memfasilitasi masyarakat mengembangkan seni pertunjukan, terutama kesenian lokal. Dia berharap mimpi memiliki gedung kesenian bisa segera diwujudkan.
BACA JUGA:Festival UKM Expo 2024 di Wonosobo Masih Didominasi Produk dari Luar
"Untuk sekarang kami sedang mengusahakan mimpi itu terwujud sehingga masyarakat memiliki ruang untuk berekspresi melalui kesenian dan menjadi daya dukung pariwisata Wonosobo. Apalagi catatan Disparbud, penari lengger kita lebih dari 1 ribu orang," terangnya.
Berkaitan dengan peringatan Rakanan Giyanti ke 269 Desa Kadipaten, pihaknya mengapresiasi acara budaya tersebut.
Sebab, mampu menjadi inspirasi desa lain dalam pengembangan budaya dan wisata.
Rekanan Giyanti sendiri merupakan acara yang digelar setiap tahun untuk memperingati Hari Jadi Desa. Salah satu rangkaian acaranya terdapat Wisuda Lengger.
BACA JUGA:Seniman Wonosobo Lukis Wajah Marsinah di Hari Buruh
"Sebagai desa yang menelurkan penari-penari lengger yang ada di Wonosobo, kita harap Dusun Giyanti akan terus memperkuat dan menjaga tradisi budayanya selama ini," pungkasnya. (gus)