MAGELANG EKSPRES-Pintu yang paling indah menuju ke surga itu adalah berbakti kepada orang tua.
Sangat merugi orang yang masih diberi kesempatan oleh Allah 'Azza wa Jalla untuk berjumpa dengan kedua orang tuanya, atau salah satu dari orang tuanya dalam usia lanjut tapi tidak bisa masuk surga.
Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, orang seperti ini hina sekali dan termasuk yang sengsara hidupnya karena masih mendapati orang tuanya atau satu diantaranya masih hidup tapi tidak bisa berbakti, tidak berbuat baik kepada mereka.
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah
Disebutkan dalam hadits,
وَعَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ : ❲ رَغِمَ أَنْفُ - ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ - ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ - مَنْ أَدْرْكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبرِ - أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا ، فَلَمْ يَدْخُلِ الجَنَّةَ ❳ ❊ رَوَاهُ مُسْلِمDari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bersabda, "Sungguh merugi, sungguh merugi, dan sungguh merugi, orang yang masih sempat bertemu dengan kedua orang tuanya pada saat usia lanjut, baik salah satu atau keduanya, tetapi dia tidak masuk surga." (HR. Muslim)
Mungkin ada yang mendapati orang tuanya meninggal ketika masih SD. Orang tuanya masih muda sehingga dia belum bisa berbuat baik pada mereka.
Ada yang mengatakan, waktu itu baru berumur sepuluh tahun, ayah sudah meninggal, umurnya 35 tahun atau 37 tahun.
Sehingga tidak pernah berjumpa dengan orang tuanya dalam kondisi tua. Banyak di antara kita yang berjumpa sama orang tua dalam kondisi muda.
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #6, Tak akan Bisa, Anak Membalas Kebaikan Orang Tua
"Jadi kalau seorang mendapati orang tuanya dalam kondisi sepuh, lanjut usia, lalu engkau enggak masuk surga, engkau mau masuk surga lewat pintu yang mana?! Ini, pintu yang paling indah menuju ke surga itu adalah berbakti kepada orang tua," ungkap Ustadz Syafiq.
Ustadz Syafiq menuturkan bahwa mencintai orang tua sudah menjadi tabiat kita. Demikian orang tua mencintai anaknya, juga sudah menjadi sesuatu yang tertanam di diri kita. Kalau kita tidak bisa berbakti dengan orang yang kita cintai.
Tidak bisa berbuat baik kepada orang yang telah memberikan kehidupan ini kepada kita. Lalu kita mau berbuat baik sama siapa?
Disebutkan, kenapa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyebutkan, 'indal kibar (عِنْدَ الْكِبرِ)
"ketika usia lanjut"? Sebab, ketika itu mereka perlu sama kita, apalagi ketika sakit-sakitan; perlu kehadiran kita di sisinya. Ketika orang tua kita masih muda maka tidak perlu bantuan kita.