TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Ketidakpastian perwakilan pabrik rokok kretek pada panen raya tembakau 2024 ini, membuat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Cabang Temanggung merasa geram.
Apalagi sampai bulan September ini perwakilan pabrik juga belum melakukan pembelian tembakau dari petani.
"Hingga detik ini belum juga ada kepastian pembelian tembakau, berapa kuota yang akan dibeli dan standar harga berdasarkan grade," kata Ketua APTI, Cabang Temanggung, Siyamin, Senin 2 September 2024.
BACA JUGA:Luasan Tanaman Tembakau di Temanggung Turun 2.000 Hektar
Ia mengatakan, ketidakpastian ini memberikan dampak yang sangat luas bagi masyarakat Temanggung. Sebagian besar masyarakat Temanggung adalah petani tembakau.
"Situasi ini bukan lagi sebatas masalah ekonomi, tetapi telah menjadi sebuah tragedi sosial yang menjerat hidup dan masa dcpan ribuan petani di Kabupaten Temanggung yang notabene sebagai kabupaten penghasil tembakau," katanya.
Menurutnya, selama lima tahun terakhir, petani tembakau di Kabupaten Temanggung terus berada dalam bayang-bayang keterpurukan yang semakin dalam.
Tidak sedikit petani yang merugi karena ketidakpastian sikap perwakilan pabrik rokok kretek di Temanggung.
"Harga tembakau yang tidak kunjung memadai telah mengancam kelangsungan hidup kami, mengikis semangat, dan menciptakan rasa frustrasi yang mendalam. Ini bukan hanya tentang harga, tetapi juga tentang martabat dan keadilan bagi kami yang tclah mengabdikan hidupnya untuk industri tembakau selama bertahun tahun. Dan telah mampu menyumbang negar dalam bentuk cukai tembakau," jelasnya.
BACA JUGA:APTI Temanggung Minta Pemerintah Lebih Peduli terhadap Petani Tembakau
Ia meminta, Pemerintah Kabupaten Temanggung segera mengambil tindakan nyata dan konkret. Ini bukan waktu untuk sekadar menunggu atau berdiam diri, tetapi saatnya menunjukkan kepemimpinan yang berani dan berpihak kepada rakyat.
"Kami mendesak agar perwakilan pabrik rokok yang beroperasi di wilayah ini, kami mintq PT Gudang Garam Tbk dan PT Djarum, menunjukkan itikad baik mereka dengan segera membeli tembakau petani dengan harga yang pantas," pintanya.
Dikatakan, sebagai aktor utama dalam industri ini, perwakilan pabrikan memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung kesejahteraan petani dan memastikan kelangsungan hidup petani tembakau yang sudah mendarah daging selama ratusan tahun.
"Kami, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTT) Cabang Temanggung. dengan ini memohon dengan sangat agar maksimal tanggal 10 bulan September 2024 ini diadakan dialog yang melibatkan seluruh stakeholder terkait, terutama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), perwakilan pabrik rokok, dan perwakilan petani tembakau," pintanya.
BACA JUGA:Petani di Temanggung Tunggu Kabar Perwakilan Pabrikan Rokok Beli Tembakau