MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Tim Pengabdian Universitas Tidar kembali mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertajuk teknologi 3D Printing.
Kali ini, PKM yang diketuai oleh Ikhwan Taufik dan beranggotakan M Fendy Kussuma HS serta Jalu Aji P dilaksanakan di Desa Kalirejo, Kecamatan Borobudur dengan mitra Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rejo Lestari.
Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) ini juga dibantu oleh dua mahasiswa yakni Nandang dan Reyvan yang nantinya akan masuk ke dalam kegiatan MBKM mereka.
BACA JUGA:Tim PKM-K Untidar Ciptakan Inovasi Produk Usaha Redamen Jadi Pengharum Ruangan Alami
Rangkaian panjang kegiatan telah dilaksanakan. Mulai dari pra pelatihan, yaitu koordinasi awal dan persiapan dengan pengurus Pokdarwis Rejo Lestari dan Perangkat Desa Kalirejo.
Setelah persiapan matang, pelaksanaan PKM diawali dengan sosialisasi tentang pengetahuan 3D Printing secara umum, bahan-bahan yang bisa digunakan, jenis mesin 3D Printing, dan masih banyak lagi, September 2024 lalu.
Mitra juga diberikan wawasan tentang bidang-bidang penerapan 3D Printing, seperti untuk membuat baju dan sepatu (fashion), membuat purwarupa mesin (engineering), membuat rumah, membuat makanan, bahkan membuat bagian tubuh manusia (prosthesis) dan bidang kesehatan/medis lainnya.
BACA JUGA:Merubah Stigma Terkait Disabilitas di Masyarakat, Forkes Untidar Gelar Festival Kesetaraan
Lalu memasuki pelatihan proses slicing atau pengaturan parameter-parameter printing agar kualitas hasil 3D Printing sesuai dengan yang diharapkan.
Peserta pelatihan dari kelompok mitra tersebut diajak praktik langsung menggunakan software slicer untuk mendapatkan parameter terbaiknya dari desain yang mereka unduh di internet.
Mereka juga diarahkan untuk membuat suvenir miniatur Arca dan Candi Borobudur khas Desa Kalirejo.
Ikhwan Taufik menyebut, tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini untuk mengimplementasikan teknologi 3D printing sebagai metode inovatif dalam pembuatan suvenir miniatur Arca dan Candi Borobudur untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
BACA JUGA:Festival Kesetaraan Untidar Magelang, Ajak Masyarakat Peduli Terhadap Difabel
Hal ini dapat memperkenalkan potensi Desa Kalirejo sebagai pusat produksi suvenir miniatur yang berbasis pada kekayaan budaya dan sejarah lokal.
“Harapan kami, mesin yang dihibahkan ke mitra ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Ikhwan Taufik.