Awal Mula Guru Gembul Dirujak Karena Minta Hal Ini! Simak Respon Muhammad Nuruddin

Kamis 17-10-2024,10:26 WIB
Reporter : Selia Dwi Amara
Editor : Selia Dwi Amara

MAGELANGEKSPRES -- Ini awal mula rujakan netizen pada Youtuber Guru Gembul usai debatnya bersama Muhammad Nuruddin pada 9 Oktober 2024 silam.

Sebelumnya pria kelahiran Bandung itu menghadiri sebuah diskusi terbuka bertajuk "Bisakah Keshalehan Akidah Islam Dibuktikan Secara Ilmiah?" Dalam Auditorium PSJ, Universitas Indonesia.

Perdebatannya membuahkan kontroversi khususnya pada argumentasi yang tak mendukung hingga tidak mampunya menunjukkan bahan rujukan atau referensi.

Namun sebelum itu dirinya terlebih dahulu menantang siapa saja termasuk seorang ulama bernama Muhammad Nuruddin dengan spesialisasi dibidang Akidah dan Filsafat.

BACA JUGA:Viral! Rombongan Bermotor Ugal-ugalan Bawa Sajam di Jalan Raya Magelang Serang Mobil Peziarah

Isi tantangannya adalah untuk meminta siapa saja agar dapat membuktikan keberadaan Allah SWT secara ilmiah atau dapat ditangkap melalui panca indera.

Hal ini tertulis dalam unggahan Facebook Muhammad Nuruddin itu sendiri pada 8 Oktober 2024.

"Tantangan guru gembul yang ia sampaikan adalah agar bisa mengilmiahkan Allah (dalam istilahnya). Maksudnya ialah membuktikan keberadaan Allah Swt secara ilmiah. Baginya, sesuatu yang ilmiah itu adalah sesuatu yang bersifat inderawi." Tulisnya.

Karenanya Muhammad Nuruddin menegaskan bahwa seorang muslim yang berakal pastilah tau betul bagaimana kebenarannya.

"Karena tanpa dia tantang pun, semua Muslim yang bernalar sehat pasti tahu bahwa Tuhan itu tidak bersifat inderawi." Tambahnya.

BACA JUGA:Viral! 5 Tokoh Atasnamakan NU Bertemu Presiden Israel, Tokoh NU Lainnya Berikan Komentar

Selain itu masih dalam lama Facebooknya, dirinya juga menyebutkan beberapa tokoh Islam yang mengakui bahwa Allah SWT tidak dapat diamati melalui pancaindera saja.

"Abu Hamid al-Ghazali, dalam al-Iqtishad fi al- 'Itiqad, mengakui bahwa Tuhan itu tak bisa diketahui oleh pancaindera. Dan semua teolog Muslim pasti mengakui itu. Tapi, kata al-Ghazali, kita mengklaim keberadaannya. Dan klaim keberadaannya dapat diketahui melalui argumentasi (yudrak biddalil)." Tukasnya (*)

Kategori :