TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Koperasi, Usaha kecil menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung, menggelar operasi pasar minyak goreng (migor) Kamis 17 Oktober 2024, setelah adanya temuan harga jual migor minyak kita melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Kepala Bidang Perdagangan Dinkopdag Temanggung, Pontjo Marbagjo mengatakan operasi pasar khusus untuk migor dengan merek minyak kita ini untuk menstabilkan harga jual dipasaran, usai terjadi perubahan HET.
"Dalam beberapa pekan terakhir ini da temuan harga jual migor minyak kita, sudah melebihi HET, dengan operasi pasar ini diharapkan bisa menstabilkan harga jual dipasaran,"harapnya Kamis kemarin.
BACA JUGA:Ketua dan Wakil Ketua DPRD Temanggung Sama seperti Periode Sebelumnya
Ia mengatakan, operasi pasar minyak kita ini pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama pemkab Temanggung menggelontorkan sebanyak 4.020 liter atau 335 dus minyak kita yang didatangkan dari distributor.
Dijelaskan, sebanyak 4.020 liter minyak kita tersebut didistribusikan kepada para pengecer yang ada di seluruh pasar di Temanggung. Harga minyak kita sebelumnya di angka Rp14.000 saat ini maksimal di angka Rp15.700 ribu per liter.
"HET minyak kita di Temanggung awalnya di atas HET. Itu HET terbaru itu adalah Rp15.700 per liter, sementra kita temukan beberapa harga dipasaran di Kabupaten Temanggung di atas HET antara Rp16.000 sampai Rp16.500," terangnya.
Menurut Pontjo, terjadinya kenaikan penjualan melebihi HET karena panjangnya rantai pasokan selama ini, dengan kegiatan ini diharapkan mampu memotong rantai pasokan sehingga harga minyak kita yang diterima masyarakat tetap dalam HET sesuai yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:Semakin Seru, Gisel Bakal Ramaikan HK Fun Run 2024
Selain itu lanjutnya, operasi pasar ini dalam rangka menjaga inflasi di Kabupaten Temanggung meskipun IPH sampai di bulan Oktober ini masih stabil.
"Jadi tidak langsung dari distributor ke pengecer tapi banyak lagi agen-agen atau sub agen, sehingga setiap rantai pasok tentunya akan menimbulkan biaya operasional yang lebih. Sehingga ini harapannya setelah kita operasi pasar ini nanti harga maksimal yang dijual oleh pengecer kepada konsumen adalah Rp15.700 per liter. Langkah-langkah yang kita lakukan memang sifatnya adalah preventif jadi tidak menggu kejadian dulu baru dilakukan penanganan," jelasnya.
Sementara itu salah seorang pengecer Sutoyo mengaku harga minyak kita dalam beberapa waktu ini terus berubah. Meski terjadi kenaikan harga jual sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per liter. Meski terjadi kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Harga jual sekarang Rp174.000 per dus, Terakhir menjual kadang-kadang ada yang satu botolnya 16.000. Saya ambil barang minyak kita itu dari sales, jadi dengan adanya operasi ini sangat membantu," katanya.
BACA JUGA:Orangtua Siswa SMKN 3 Purworejo Kecewa Dana BOS Diselewengkan
Ia berharap, operasi pasar seperti ini bisa dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga harga jual minyak kita bisa terus stabil.