Dia menilai, kendati kurikulum berganti puluhan kali, apabila tidak disiapkan guru yang baik dan kepala sekolah yang hebat, hal itu tidak akan berdampak banyak terhadap pembelajaran.
"Jadi guru merupakan aktor utama yang strategis dalam menjalankan pendidikan. Guru merupakan inti dari sebuah sistem pendidikan, selain sarana dan prasarana, kurikulum, serta kebijakan pendidikan," imbuhnya.
Namun, selama tiga tahun terakhir memimpin Kota Magelang, di mata masyarakat dr Aziz sudah mengaplikasikan kualitas pendidikan.
Beberapa program bidang pendidikan diakui salah satu warga Magersari, Dyah (46).
Dia mengaku pernah kesulitan menyekolahkan anaknya kala suaminya sedang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Sangat menolong, waktu itu untungnya ada program bantuan pendidikan lewat dana pemberdayaan jadi anak saya bisa sekolah, bahkan dapat seragam gratis," kata Dyah.
BACA JUGA:Rodanya Mas Bagia Sukes Bikin Warga Bahagia, Dokter Aziz : Besok Rp50 Juta
BACA JUGA:Pjs Walikota Magelang Ajak Warga Berpolitik Santun dan Penuh Tanggung Jawab Jelang Pilkada
Dyah menyebut, di masa kepemimpinan Aziz, ia juga merasa keluhannya direspons cepat.
"Bahkan, saya pernah mengadu lewat whatsapp soal permohonan keringanan sekolah itu, sudah tidak terlalu berharap, ternyata ditanggapi cepat," imbuhnya.
Selain itu, Dyah juga merasa pasangan Aman memperhatikan perkembangan kebutuhan anak mulai dari kesehatan sampai mutu pendidikannya.
"Anak saya yang SMP kalau Sabtu sekarang dapat vitamin tambah darah, kemudian guru-gurunya juga dipilihkan yang terbaik di Kota Magelang," bebernya. (mg8)