3 Misteri dalam Kisah Santet Segoro Pitu yang Diambil dari Kisah Nyata, Salah Satunya Karena Bapak?

Selasa 22-10-2024,10:25 WIB
Reporter : Selia Dwi Amara
Editor : Selia Dwi Amara

MAGELANGEKSPRES -- Film Santet Segoro Pitu menjadi rekomendasi film horor Indonesia yang segera tayang pada 7 November 2024 mendatang.

Menariknya film ini diadaptasikan dari sebuah kisah nyata yang belum lama terjadi.

Oleh sebab itu berikut 3 poin penting dalam kisah Threads Santet Segoro Pitu yang siap tayang diseluruh bioskop Indonesia.

BACA JUGA:Langganan Main Film Horor! Intip Profil Sara Wijayanto yang Ikut Main di Film Santet Segoro Pitu

1. Penyebab Awal Teror Santet pada "Bapak"

Pengalaman teror ini bermula dari sebuah kisah nyata berlatar Kota Semarang.

Cerita tersebut pertama kali dibagikan melalui Threads dalam akun X Betz Illustration pada 12 Januari 2024.

Menurut cerita pada akun tersebut teror santet ini bermula dari persaingan antar sesama pedagang pasar dimana hal tersebut merupakan profesi "bapak".

Dikisahkan toko kelontong keluarganya dapat dikatakan lebih ramai sebab harga jual barangnya yang sedikit lebih miring serta loyal kepada pelanggannya dengan memberi hadiah di hari raya.

BACA JUGA:Judul Film Puang Bos Ternyata Ambil dari Sebutan Adat Sulawesi Selatan! Baca Selengkapnya Disini

2. Sering Melihat "Setan Pasar"

Pencerita merupakan Ardi adalah anak dari ketiga bersaudara yang kerap mendapati gangguan mistis saat berada di toko keluarganya.

Dikisahkan Ardi pernah mendengar suara ramai-rami tanpa wujud, sesosok kakek di pojokan, arwah anak Pakde Ardi, bangkai hewan, dan lainnya.

Ibunya juga kerap menjumpai gangguan tersebut yang tak lama dapat jatuh sakit hingga mengalami hal tak terduga.

Namun "bapak" Ardi mengakui tak pernah mendapati hal demikian yang malah selalu membersihkan "tanah dan bunga kuburan" misterius yang selalu tercecer di depan tokonya.

BACA JUGA:Film My Annoying Brother Remake Indonesia Angkat Kisah Relate di Kehidupan Masyarakat!

3. Semua Teror Karena Bapak?

Ujaran tersebut menjadi pesan menusuk yang harus diterima Ardi dari mulut pedagang pasar.

Kategori :