Mahasiswa Polbangtan Yoma Manfaatkan Cacing Atasi Bau Kotoran Hewan

Sabtu 14-12-2024,10:12 WIB
Reporter : Heni Agusningtyas
Editor : Arief Setyoko

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) telah mengembangkan pupuk cair inovatif yang disebut Vermiwash.

Tim mahasiswa ini memanfaatkan cacing lumbricus untuk menguraikan limbah ternak dari kambing, kerbau, dan sapi, mengubahnya menjadi sumber ekonomi yang berharga.

Tim inovasi Vermiwash dari Polbangtan Yoma mempresentasikan temuan mereka di Penghargaan Inovasi Regional dan Seminar Semarak (Jagad Semar) di Magelang, sebagai bagian dari Penghargaan Inovasi Gemilang 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang.

BACA JUGA:Raih Gemilang Innovation Award, Kementan Lahirkan Inovasi Pertanian

Salah satu anggota tim, Naufal Ilham, menjelaskan bahwa proses pembuatan Vermiwash cukup sederhana.

Awalnya, limbah hewan dibiarkan selama tiga hari untuk mengurangi kandungan gas amonia, setelah itu cacing lumbricus ditambahkan untuk menguraikan limbah sambil dibasahi dengan air untuk menjaga kelembapannya.

"Air yang melarutkan sari-sari kotoran kita kumpulkan menjadi Vermiwash," kata Naufal sambil memamerkan karya mereka di Sekretariat Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Si Trengginas, Inovasi BPPKAD Kabupaten Magelang Pangkas Birokrasi Rumit Pemutakhiran PBB P2

"Selain itu cacing yang digunakan juga bisa dipanen menjadi Vermikompos, proses pembudidayaan sebetulnya cukup singkat karena hanya membutuhkan waktu selama 20 hari untuk menghasilkan dua produk pupuk," tambah Naufal.

Pengembangan Vermiwash dilakukan bekerja sama dengan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Nggayu Mukti Pandan Retno Srumbung di Magelang.

Sejak bulan Oktober, tim pendukung pemberdayaan masyarakat dari Polbangtan Yoma telah melanjutkan upaya pengembangan dengan sekelompok pemuda.

BACA JUGA:Kotes, Inovasi Diskominfo Permudah Layanan di Internal Pemkab Magelang

Inovasi Vermiwash awalnya terinspirasi oleh keinginan petani untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari aktivitas sehari-hari mereka.

Teknik Vermiwash dapat dengan mudah diterapkan oleh petani, memungkinkan mereka untuk memproduksi berbagai pupuk untuk pendapatan tambahan.

"Pupuk Vermiwash bisa digunakan dengan cara membuat perbandingan 300 ml untuk 14 liter air, sedangkan Vermikompos untuk perbandingan 50:50 dengan media tanam," tambahnya.

Kategori :