Peserta ekspo juga melibatkan kalangan perguruan tinggi seperti Untidar, Unimma, Akatirta, bahkan Akprind Yogyakarta.
Sejumlah pelaku usaha dan komunitas lingkungan dari luar daerah pun dijadwalkan berpartisipasi, termasuk Bank Sampah dari Banjarnegara yang akan memamerkan produk daur ulang.
Tujuan utama dari ekspo ini, menurut Yunus, adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan memamerkan berbagai capaian pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan selama satu tahun terakhir.
BACA JUGA:Anggaran Rp260 Juta Disiapkan Pemkot Magelang Dukung Kontingen POPDA Jateng 2025
"Di ekspo nanti kita pamerkan juga kegiatan pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat dalam pengumpulan sampah, serta program-program lingkungan seperti kampung iklim, kampung organik, dan sekolah adiwiyata dari jenjang SD, SMP, hingga SMA," jelasnya.
Ia berharap, output dari ekspo ini mampu membangkitkan semangat warga, pengurus bank sampah, penggagas kampung organik, kampung iklim, dan semua pihak agar tetap melakukan aktivitas penanganan lingkungan dengan baik.
Sebab, ia menilai jika pengelolaan sampah dan lingkungan harus muncul dari individu masing-masing sehingga mampu menciptakan gerakan kesadaran kolektif yang menggelora.
BACA JUGA:Tiga Tahun Usia Janji Sertifikat Sisa Tanah Flyover Canguk Kota Magelang Belum Terwujud
"Seperti contoh upaya 3R yaitu reuse, reduce, recycle, bisa terlaksana dengan baik mulai dari tingkat hulu. Persoalan sampah harus serentak dilakukan mulai hulu dan hilirnya," ucapnya.
Sementara itu, Walikota Magelang Damar Prasetyono menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ekspo ini.
"Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Kami mengajak masyarakat untuk selalu memiliki kebiasaan sikap yang baik, terutama dalam hal kebersihan dan pelestarian lingkungan," jelasnya.
BACA JUGA:Peringati HLUN, Pemkot Magelang Ingin Kehidupan Seluruh Lansia Semakin Berkualitas
Ia menilai, karakteristik masyarakat Kota Magelang termasuk sangat peduli terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah.
Buktinya, sudah banyak sekali penghargaan yang mengalir dari isu-isu penanganan masalah lingkungan.
"Tetapi akan lebih bijak jika kredibilitas yang baik di Kota Magelang ini terus ditingkatkan. Jadikan penghargaan sebagai bonus, sedangkan yang terpenting adalah kebiasaan kebersihan yang membudaya," pungkasnya. (adv)