Petani Tembakau Temanggung Resah, Pabrikan Belum Serap Panen Raya September

Minggu 07-09-2025,14:53 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Nur Imron Rosadi

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Memasuki bulan September, keresahan mulai dirasakan para petani tembakau di lereng Gunung Sindoro, Sumbing, dan Prau.

Hingga kini, perwakilan pabrikan rokok di Temanggung belum juga melakukan pembelian tembakau rajangan kering hasil panen raya.

Susanto, petani asal Kecamatan Kledung, mengatakan kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Harga Tembakau Anjlok di Bawah Rp50 Ribu, Petani Wonosobo-Temanggung Terancam Rugi

Biasanya, awal September sudah ada pembelian dari perwakilan pabrikan.

Namun hingga Minggu (7/9/2025), kabar kepastian itu belum juga datang.

“Panen raya sudah dimulai sejak pertengahan Agustus. Tembakau kering sudah dikemas dan siap jual, tapi belum ada yang beli,” ujarnya.

BACA JUGA:Petani Temanggung Gelisah, Pabrikan Belum Beli Tembakau Kemloko di Penghujung Agustus

Hal serupa disampaikan Nuryanto, petani dari lereng Gunung Prau.

Ia menuturkan, sebagian besar petani sudah hampir selesai panen, tetapi hasilnya masih menumpuk di gudang.

Padahal, menurutnya, para petani sudah berusaha memenuhi standar yang diminta pabrikan.

BACA JUGA:Gudang Garam Stop Beli Tembakau Temanggung, Petani Panik Jelang Panen Raya 2025

“Tembakau yang ditanam varietas kemloko dan Jawa, pengolahannya juga sesuai aturan—tidak dicampur tembakau luar daerah dan tidak diberi gula,” katanya.

Namun harga yang ditawarkan masih jauh dari harapan.

Nuryanto mengungkapkan, sebagian tembakau yang sudah laku hanya dihargai Rp40.000–Rp50.000 per kilogram, di bawah harga wajar.

Kategori :