“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)
Nasehat Imam Syafi’i
Imam Syafi’i memiliki nasehat berharga tentang keutamaan menuntut ilmu.
Ilmu adalah yang bermanfaat dan bukan hanya dihafalkan” (Siyar A’lamin Nubala, 10: 89).
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang semakin membuat seseorang mengenal Rabbnya.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bukan dicari untuk membanggakan diri dan sombong.
Sehingga ketika orang di bawahnya menyampaikan suatu ilmu, ia pun menerima jika itu adalah kebenaran.
Ilmu yang bermanfaat membuat seseorang tidak gila dunia, tidak mencari popularitas dan tidak ingin dirinya tenar.
Ilmu yang bermanfaat tidak menjadikan seseorang sombong di hadapan yang lain dan tidak sampai membodoh-bodohi yang lain.
Jika ada yang menyelisihi ajaran Rasul, maka ia mengkritiknya karena Allah, bukan marah karena selain Allah atau bukan karena ingin meninggikan derajatnya.
BACA JUGA:Amalan Ringan dengan Jaminan Istana di Surga
Ilmu yang bermanfaat membuat seseorang suuzhon pada dirinya sendiri (artinya: merasa dirinya penuh kekurangan) dan husnuzhon (berprasangka baik) pada orang-orang yang berilmu sebelumnya (para salaf).
Ia selalu berprasangka bahwa yang lebih salaf darinya lebih utama.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk mengerjakan ketaatan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. (*)