Ketua Bank Sampah Nusa Indah, Sri Wahyuni, mengakui pendampingan tersebut membawa pemahaman baru.
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Longsor di Krajan 1 Secang, Rumah Warga Ambruk dan Alami Kerugian Rp20 Juta
"Selama ini kami hanya mengumpulkan dan memilah. Sekarang kami lebih paham cara mengolah sampah organik menjadi kompos,” ujarnya.
Salah satu peserta, Agatha, juga merasakan manfaat kegiatan.
“Ternyata sampah dapur bisa diolah jadi pupuk dan caranya tidak sulit,” katanya.
Universitas Tidar menyatakan komitmennya terus mendukung pemberdayaan masyarakat sesuai kebutuhan lokal agar berdampak pada lingkungan dan kesejahteraan warga. (adv)