TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Kabupaten Temanggung.
Namun, hingga kini penerapan teknologi di sektor ini dinilai belum maksimal, sehingga perkembangan dunia pertanian belum berjalan optimal.
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Amanat Nasional (PPP PAN) DPRD Temanggung, Slamet Eko Wantoro, menilai pemerintah daerah perlu melakukan langkah inovatif agar sektor pertanian tidak stagnan.
“Perlu ada inovasi dan terobosan yang bagus, pertanian sangat butuh itu,” ujarnya, Kamis (10/10).
Slamet menyoroti bahwa sebagian besar sistem pertanian di Temanggung masih bersifat konvensional.
Akibatnya, biaya produksi cenderung tinggi dan akses pasar hasil pertanian belum jelas.
BACA JUGA:Edarkan Pil Yarindo ke Teman Sendiri, Pemuda Asal Magelang Dibekuk Polisi di Temanggung
“Selain masih tergantung pada kondisi alam, teknologi pertanian yang bisa membantu petani juga belum berkembang,” tambahnya.
Ia mencontohkan sektor tembakau, yang menjadi andalan bagi para petani di lereng Gunung Sindoro, Sumbing, dan Prau.
Menurutnya, proses pengeringan tembakau masih mengandalkan sinar matahari sehingga kualitas hasil panen sangat bergantung pada cuaca.
BACA JUGA:IRT Jadi Korban Cat Calling, Pemkab Temanggung Buka Layanan Perlindungan Perempuan
“Kalau cuaca mendung, kualitas tembakau bisa menurun. Pemerintah perlu memfasilitasi teknologi pengeringan agar mutu tembakau meningkat,” terang Slamet.
Ia menambahkan, budidaya tembakau di Temanggung sebenarnya sudah berjalan baik, terutama dalam hal pemurnian benih.
Namun, tanpa dukungan peningkatan teknologi, hasilnya belum bisa maksimal.