Setelah pelibatan lansia melalui Sekolah Lansia, pengembangan Z-Hub menjadi bukti bahwa pembangunan daerah dirancang inklusif dari hulu ke hilir.
"Semua dilibatkan, semua dihargai, dan semua diberi ruang untuk tumbuh serta berkontribusi," imbuhnya.
Damar mengajak pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan seperti OSIS, Pramuka, KNPI, BEM, dan Duta Wisata untuk menjadikan Z-Hub sebagai pusat gagasan.
Ruang tersebut, imbuh dia, harus menjadi simpul pertemuan ide lintas sekolah, kampus, dan komunitas serta membuka jejaring baru yang produktif.
BACA JUGA:Gelar Operasi Zebra 2025, Polres Magelang Kota Bakal Fokus Penindakan Lewat ETLE
"Jadikan Z-Hub sebagai tempat untuk belajar, membangun gagasan, berkarya, dan memperluas jejaring," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Imam Baehaqi menjelaskan bahwa Z-Hub merupakan perwujudan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas pembinaan pemuda yang lebih terarah.
Sebab, anak muda membutuhkan ruang yang tidak sekadar fisik, tetapi ruang tumbuh yang memberi akses pada kolaborasi, pelatihan, dan pengalaman organisasi.
"Didalamnya sangat kompleks, termasuk pembinaan karakter, pelatihan kewirausahaan, pengembangan kepekaan sosial, hingga partisipasi dalam kegiatan pemerintahan yang selaras dengan agenda Z-Hub," pungkasnya.