BACA JUGA:Sambut HUT ke-54, Korpri Purworejo Gelar Aksi Sosial ke Panti Asuhan dan Panti Wredha
Dion berharap kepengurusan baru mampu menghadirkan pembinaan bagi remaja dan generasi muda sehingga hobi bermain game dapat diarahkan ke prestasi dan hal positif lainnya.
“Pemkab berharap lahir atlet-atlet esports dari Purworejo. Generasi muda yang hobi game harus diarahkan. Ini bisa menjadi ruang kreativitas sekaligus peluang bisnis,” tegasnya.
Sementara itu, Roni Sumhastomo, dalam pidato perdananya menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pihaknya menegaskan bahwa ESI hadir bukan hanya sebagai wadah menyalurkan hobi, melainkan juga sebagai penjaga ekosistem digital yang sehat.
BACA JUGA:Purworejo Angkat Sopir Angkot Jadi Duta Wisata, Promosi Destinasi dari Dalam Kendaraan
“ESI Purworejo dibentuk bukan sekadar untuk mengarahkan hobi bermain game menuju prestasi, tetapi juga mendampingi generasi muda menghadapi kemajuan zaman,” ujarnya.
Roni menyoroti pentingnya pembinaan untuk mencegah pengaruh negatif di dunia digital.
ESI harus menjadi benteng awal melalui pembinaan terarah dan budaya bermain yang positif.
“Kita memahami bahwa radikalisme, perundungan, ujaran kebencian, dan berbagai pengaruh negatif sering muncul melalui grup game online dan komunitas digital," jelasnya.
BACA JUGA:Operasi Zebra Candi 2025 di Purworejo: 8 Pelanggaran Jadi Sasaran Prioritas
Roni menegaskan bahwa esports harus menjadi simbol peradaban digital, ruang yang aman dan produktif bagi generasi muda.
Purworejo diharapkan mampu menjadi barometer pembinaan Esports yang beretika dan berprestasi.
“Dengan potensi generasi muda Purworejo, kami ingin Purworejo tidak hanya dikenal karena prestasi esports, tetapi juga sebagai daerah perintis ekosistem esports yang sehat dan berpihak pada masa depan anak muda,” tandasnya.