Gus Yasin menyebut, kebijakan lima hari semula dirancang untuk memberi waktu anak berkumpul bersama keluarga, meski realitas menunjukkan banyak orangtua bekerja hingga Sabtu atau bahkan tujuh hari dalam sepekan.
BACA JUGA:Literasi Asuransi PNM dan BRILife Sentuh 500 Nasabah Mekaar di 10 Kota
"Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak, sehingga tersisa satu hari tanpa pengawasan," kata Taj Yasin.
Rencana tersebut memunculkan respons beragam di masyarakat.
Sebuah petisi penolakan terbit di Change.org pada 12 November 2025.
Pembuatnya, Alfariz, menilai kebijakan lima hari sekolah telah memberi manfaat nyata bagi siswa SMA/SMK, terutama terkait kesejahteraan mental dan kondisi fisik.