"Awalnya layanan sore belum selengkap pagi. Tetapi peminatnya justru tinggi. Dari Mei sampai Oktober total kunjungan sekitar 8 ribu pasien. Setiap bulan naik terus," tutur Rosidah.
Ia mengatakan, perpanjangan layanan membuat ritme masyarakat lebih fleksibel. Warga pekerja datang selepas jam kantor tetap terlayani. Demikian halnya dengan pelajar, sepulang sekolah juga memanfaatkan jam sore ini.
BACA JUGA:Peringati Hari Guru Nasional, SMK Negeri 3 Magelang Gaungkan Semangat 'Guru Hebat, Indonesia Kuat'
Selain itu, Puskesmas Magelang Utara turut menambah homecare dan pusling untuk lansia serta pasien yang sulit bepergian.
"Program ini jalan mulai September. Tenaganya semestinya dua, tetapi baru satu yang masuk," imbuh Rosidah.
Hal yang sama juga terjadi di Puskesmas Magelang Selatan. Kepala Puskesmas Magelang Selatan, dr Majid mengungkapkan, respons masyarakat meningkat tajam.
"Khusus yang memanfaatkan layanan sore saja bisa 1.000 lebih kunjungan per bulan. Jika dibanding Januari-Agustus 2025 dengan periode sama tahun lalu, naik sekitar 25 persen. Padahal kenaikan-kenaikan sebelumya, yang tertinggi itu tidak lebih dari 5 persen," katanya.
BACA JUGA:Kejuaraan Silat Artos Mall Magelang 2025 Hadirkan 218 Peserta, Perkuat Ekosistem Pembinaan Daerah
Menurutnya, peningkatan itu menjadi bukti warga memanfaatkan jam tambahan untuk berobat setelah bekerja atau ketika keluhan muncul di siang hari.
BERMANFAAT. Masyarakat memanfaatkan program layanan Puskesmas Pagi-Sore di sore hari di Puskesmas Magelang Selatan-PROKOMPIM KOTA MAGELANG-
Walikota Magelang, Damar Prasetyono melihat perpanjangan jam layanan sebagai bagian dari perluasan akses kesehatan.
"Ini cara kami memastikan masyarakat memperoleh layanan meski ritme kerjanya padat. Pelayanan publik harus mudah dijangkau," ucapnya.
BACA JUGA:Pemkot Magelang Kerahkan Bantuan Lengkap untuk Korban Longsor Banjarnegara Lewat Tim Gabungan
Wakil Walikota Magelang, dr Sri Harso menilai, program ini memberi ruang kerja baru bagi tenaga kesehatan.
"Shiftnya yang ditambah, bukan jam kerjanya. Dampaknya besar, selain layanan kesehatan ditambah, anak-anak kita juga punya pekerjaan baru," katanya.
Ia mengungkapkan, layanan yang lebih longgar mampu mereduksi beban kesehatan rumah tangga rentan.