MAGELANGEKSPRES.ID - Upaya menjaga posisi Kota Magelang sebagai daerah dengan literasi tertinggi dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) terbaik di Jawa Tengah kembali diperkuat melalui inovasi layanan publik.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang meluncurkan Program Literasi "Tidar" sekaligus memperluas jaringan Pojok Baca di berbagai fasilitas umum.
Langkah ini dirancang sebagai ekosistem literasi yang inklusif, dekat, dan mudah dijangkau warga.
BACA JUGA:Inovasi Disperpusip Kota Magelang Tingkatkan Literasi Melalui Pojok Baca di Tempat Publik
Literasi Tidar (Tempat Literasi Inklusif untuk Disabilitas yang Aman dan Ramah) menjadi rancangan aksi perubahan dari Kepala Bidang Penyelenggaraan Perpustakaan Disperpusip Kota Magelang, Dhani Rusman.
Program ini menyasar layanan literasi yang lebih manusiawi seperti koleksi braille, pelatihan bahasa isyarat, kursus huruf braille, hingga teknologi pembaca layar JAWS yang memudahkan penyandang tunanetra mengakses komputer.
"Literasi harus hadir dalam bentuk yang bisa dijangkau semua orang. Itulah semangat Literasi Tidar," ujar Dhani.
BACA JUGA:Disperpusip Kota Magelang Dorong Pelajar Jadi Pencerita Digital, Gandeng UI dan DPRD
Di saat yang sama, Disperpusip juga menghidupkan ruang baca di fasilitas publik sebagai penopang literasi warga.
Pojok Baca kini tersedia di Terminal Tidar, RSUD Tidar, Puskesmas Kerkopan, Magelang Utara, Magelang Selatan, dan Jurangombo.
Deretan buku di ruang tunggu menjadi pilihan pengisi waktu bagi warga yang menanti pelayanan.
Pustakawan Ahli Muda, Leny Adriana Mesah SSTP MM, menuturkan Pojok Baca dirancang untuk mendekatkan buku kepada masyarakat.
"Ini salah satu inovasi Disperpusip untuk meningkatkan literasi masyarakat,” kata Leny.
Sebagian titik memiliki jadwal pelayanan terbatas, tiga jam pada hari tertentu, menyesuaikan arus kunjungan.