PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo menekankan pentingnya langkah cepat dan terukur untuk menekan angka kematian ibu (AKI) di wilayah Purworejo.
Desakan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Komisi IV ke RSUD dr Tjitrowardojo pada Jumat (5/12), dipimpin langsung Ketua Komisi IV Sri Susilowati, didampingi Wakil Ketua Ivan Fatchan Ghani Wardana, Sekretaris Muh Dahlan, serta anggota lainnya.
Sri Susilowati menegaskan bahwa RSUD dr Tjitrowardojo sebagai mitra kerja Komisi IV harus terus memperkuat kualitas layanan, termasuk pelayanan obstetri.
Ia menyoroti bahwa jumlah kematian ibu di Purworejo sudah melampaui batas ideal.
“Seharusnya maksimal tujuh kasus, tetapi sekarang sudah ada sepuluh kematian ibu. Ini perlu menjadi perhatian serius dan harus segera diambil langkah percepatan,” jelasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus terjadi karena RSUD dr Tjitrowardojo merupakan fasilitas rujukan terakhir dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Kasus Bullying Masih Marak, Komisi IV DPRD Purworejo Minta Sekolah Tak Tutup Mata
Dari total kasus tersebut, lima di antaranya terjadi di RSUD dan mayoritas terjadi pasca proses persalinan.
Meski begitu, Komisi IV memberikan apresiasi terhadap inovasi komunikasi cepat melalui grup WhatsApp yang melibatkan dokter spesialis obstetri-ginekologi (obgyn) dan para bidan hingga tingkat desa.
Inovasi ini dinilai efektif memperlancar proses rujukan dan mempercepat penanganan kondisi kegawatdaruratan.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Purworejo Temukan Sejumlah Fasilitas Puskesmas Loano Butuh Direhabilitasi
“Inovasi ini sangat membantu pencegahan dan mempercepat respons layanan,” ujar Susilowati.
Komisi IV juga menyoroti keluhan masyarakat terkait buruknya pengelolaan parkir di lingkungan RSUD.
Meskipun secara teknis berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan, mereka menilai dampaknya sangat dirasakan pasien dan pengunjung rumah sakit.