“Tidak (mengeluh). Efisiensi justru memastikan belanja tetap efektif,” jelasnya.
BACA JUGA:Alami Ban Bocor, Seorang Polisi Bantu Antar Pelajar Menuju Sekolah
Tugas pengawasan, legislasi, dan anggaran, kata Evin, tetap dapat dilakukan meski terjadi pengurangan anggaran DPRD.
Apalagi, pengalaman efisiensi yang sudah berlaku sejak 2025, membuat anggota dewan cukup siap.
"Rekan-rekan sepakat dan tidak keberatan apabila beberapa pos anggaran DPRD dikurangi," ujarnya.
Seluruh anggota DPRD, lanjut Evin, menerima konsekuensi pengurangan ini.
BACA JUGA:Aksi Heroik Pelajar Kota Magelang, Bantu Polisi Tertibkan Pelanggar Lalu Lintas
Sikap kolektif tersebut menunjukkan kematangan DPRD dalam menjaga stabilitas pemerintahan daerah.
Langkah efisiensi tersebut juga menjadi bukti bahwa DPRD Kota Magelang menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama.
Bahkan, ketujuh fraksi yang ada, tidak ada yang melabeli usulan tersebut "dengan catatan" apalagi keberatan ketika pengurangan Rp8 miliar diajukan.
Kesepakatan bulat itu membuat proses persetujuan berjalan mulus.
BACA JUGA:CSICE UNIMMA Kembangkan Aksi Ekonomi Sirkular Lewat Seminar Internasional
Imbas dari sikap legawa DPRD, meski anggaran mereka terpangkas signifikan pun membuat Walikota Magelang, Damar Prasetyono merasa haru.
Damar mengaku tidak menyangka 25 anggota DPRD menunjukkan solidaritas setinggi itu.
Dukungan penuh seluruh fraksi dinilai sebagai wujud komitmen DPRD untuk mengawal program-program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, meski seluruh lini tengah melakukan efisiensi. (adv)