TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten Temanggung menargetkan menjadi lumbung pangan pada tahun 2026.
Untuk mencapai target tersebut, pada musim tanam pertama tahun ini dikembangkan benih padi varietas Inpari 32 yang dinilai memiliki produktivitas lebih tinggi dibanding jenis lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Djoko Budi Nuryanto, menjelaskan bahwa pihaknya juga terus menggenjot perluasan areal tanam padi di 20 kecamatan.
BACA JUGA:Empat Daerah di Jateng Jadi Percontohan Program Padi T1P4K
“Luas tanam padi pada musim tanam pertama November–Maret 2026 mencapai 17.800 hektare,” ujarnya, kemarin.
Djoko menyebut, pada musim tanam pertama ini ditargetkan penanaman padi seluas 17.800 hektare.
Hingga bulan ini, lebih dari 16 ribu hektare telah ditanami dan tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kedu, Ngadirejo, Kranggan, Pringsurat, Parakan, serta Kecamatan Temanggung.
BACA JUGA:Pemkab Purworejo Dorong Petani Terapkan Teknologi Modern, Demlot Padi Desa Harjobinangun Dipanen
BACA JUGA:Temanggung Dorong Teknologi Pertanian untuk Tekan HPP dan Tingkatkan Produktivitas
Ia menjelaskan, varietas yang banyak ditanam adalah Inpari 32 karena menghasilkan bulir pulen, produktivitas tinggi, dan tahan rebah.
“Inpari 32 merupakan hasil pengembangan para penyuluh pertanian di Kecamatan Parakan. Varietas ini cocok untuk dataran rendah hingga menengah, tahan hama wereng dan penyakit hawar daun bakteri, sehingga menjadi pilihan favorit petani untuk meningkatkan produksi panen,” jelasnya.
Djoko menambahkan, masa tanam hingga panen Inpari 32 berkisar 115–117 hari, dengan produktivitas mencapai 8–10 ton per hektare.
BACA JUGA:Libur Nataru 2025, Temanggung Siapkan 20 Destinasi Wisata Andalan Termasuk Posong
BACA JUGA:Jelang Nataru 2026, Dishub Kabupaten Temanggung Perketat Ramp Check Angkutan Umum