Surplus Beras Capai 1,5 Juta Ton, Ahmad Luthfi Dorong Tata Kelola Panen Lebih Rapi
SURPLUS. Gubernur Ahmad Luthdi memimpin rapat koordinasi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan ketahanan pangan di Kompleks Tarubudaya, Ungaran, Kamis (18/9).-IST-MAGELANG EKSPRES
SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Jawa Tengah diproyeksikan surplus beras hingga 1.577.734 ton pada periode Januari-Oktober 2025.
Angka itu tercatat dari total produksi beras 4.953.494 ton, sementara kebutuhan masyarakat hanya 3.375.832 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Defransisco Dasilva Tavares menyebutkan, produktivitas gabah kering giling (GKG) mencapai 8.614.010 ton dari lahan panen 1.534.490 hektare.
BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras Disoal, DPRD Kabupaten Tegal Menduga Tidak Tepat Sasaran
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tegaskan Layanan Kesehatan Jiwa Hak Semua Peserta JKN
BACA JUGA:Hampir 90 Persen Jalan Provinsi Jateng Sudah Mantap Diperbaiki
Capaian tersebut naik 353.627 ton dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Kalau dirata-rata, tiap bulan surplus kita sekitar 150 ribu ton. Dengan begitu, kebutuhan beras di Jawa Tengah semestinya tercukupi,” jelas Defransisco dalam rapat koordinasi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan ketahanan pangan di Kompleks Tarubudaya, Ungaran, Kamis (18/9).
Meski demikian, ia mengingatkan adanya potensi kebocoran pasokan.
BACA JUGA:Sapa Warga Solo, 1.000 Pelari Ramaikan Bank Jateng Friendship Run 2025
BACA JUGA:Pelayanan Publik di Pati Dipastikan Tetap Normal, Kenaikan PBB 250 Persen Dibatalkan
Sebab, banyak hasil panen justru keluar ke daerah lain, sehingga pengelolaan distribusi beras perlu lebih diperhatikan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, surplus yang besar ini harus diikuti dengan tata kelola yang baik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres