Sebut Magelang Harusnya Ganti Prasasti Mantyasih Biar Tetap Terlihat Tua, Konten Kreator Ini Dianggap Provokat
SINGGUNG MAGELANG. Konten kreator di Instagram menyebut Hari Jadi Kota Magelang seharusnya menggunakan prasasti selain Mantyasih.-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES
Pembuat konten itu secara terang-terangnya meminta agar Magelang mengganti prasasti selain Mantyasih sebagai penentu hari jadi.
BACA JUGA:Tembus 2 Juta Penonton, Antrean Film Animasi 'Jumbo' di Artos Mall Membeludak
"Harusnya ya, Magelang cari prasasti lain. Kalau mau tetap tua gitu," tutur narasi dalam video tersebut.
Menurut Bagus, menyeret dua nama daerah yakni Temanggung dan Magelang dalam perdebatan masalah ini bisa saja bisa memicu hubungan yang tidak harmonis.
"Kota Magelang ketika menentukan hari jadi menggunakan teknik metode toponimi dan kajian akademik yang relatif panjang. Lalu ini ada argumen atau klaim baru, sama-sama menggunakan toponimi. Mau mematahkan, tapi pakai standar yang sama-sama subjektif," ucapnya.
Menurutnya, sebuah prasasti menjadi dasar daerah tertentu, tapi ditemukannya di luar daerah tersebut sangat wajar terjadi.
"Penentu hari jadi Kota Salatiga misalnya, apa di sana menyebut juga Salatiga?" kata Bagus.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pembuat pernyataan itu bisa melakukan kajian akademik terlebih dahulu guna mendukung bukti-bukti yang kuat.
BACA JUGA:Bayar Pajak Kendaraan di Magelang Naik, Gegara Opsen Pajak
"Tidak langsung koar-koar di media sosial. Sebutkan saja analisanya apa, argumennya apa. Apakah bisa meruntuhkan hasil kajian cendekiawan-cendikiawan pada era itu seperti Pak MM Sukarto dosen UGM, akademisi Universitas Tidar Magelang, arkeolog, dan lain sebagainya. Mereka pakai kajian, maka kalau mau mematahkan ya harus pakai kajian akademik juga," imbuhnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Magelang, Marjinugroho meminta masyarakat tidak terlalu menanggapi isu provokatif yang dilontarkan para pegiat media sosial tersebut.
"Kita sedang merayakan hari jadi, sebenarnya tak elok klaim sepihak itu dilontarkan. Belajar sejarah itu penting, tapi belajar adab lebih penting," urainya.
BACA JUGA:Sejarah Peringatan Hari Jadi Kota Magelang, Berusia 1.119 Tahun Ditetapkan Melalui Perda Tahun 1989
Politisi Partai Demokrat itu siap meladeni apabila ada yang merasa keberatan dengan penentuan Hari Jadi Kota Magelang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres