DPRD Magelang Dorong Integrasi Prodamai-Proklim, Wujudkan Kampung Destinasi Wisata

MAGELANGEKSPRES.ID - Program Kampung Iklim (Proklim) sebagai upaya adaptasi perubahan iklim di tingkat lingkungan masih menghadapi tantangan.

Pasalnya, sebagian warga menilai hasilnya belum terlihat nyata, sehingga semangat menjaga kebersihan dan berinovasi di kampung sering mengalami fluktuasi.

Oleh karena itu, Pemkot Magelang melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida)dan DPRD sepakat memperkuat Proklim dengan menghubungkannya ke Program Dana Pembangunan Masyarakat (Prodamai).

BACA JUGA:Warga Jadi Arsitek Pembangunan Kota Magelang, Prodamai Partisipasi Lewat Dana Rp50 Juta per RT

Kolaborasi tersebut diharapkan mampu melahirkan kawasan percontohan yang tidak hanya hijau dan bersih, tetapi juga menarik minat wisatawan.

Langkah awal diterapkan di RW 7 Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah.

Sebab di kawasan ini memiliki potensi sosial dan ekologis yang kuat.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Magelang sekaligus anggota Komisi C, YIG Marji Nugroho saat berkunjung ke RW 7 menjelaskan, peran Proklim sangat krusial bagi wilayah kecil seperti Kota Magelang.

BACA JUGA:PRODAMAI Program Rp50 Juta per RT Tiap Tahun, Jadikan Warga Sebagai Penggerak Pembangunan

Menurutnya, pendekatan lingkungan bisa menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan persoalan kota seperti penumpukan sampah dan keterbatasan ruang hijau.

"Semangat warga menjadi kunci. Proklim menciptakan lingkungan lebih sehat, ekonomi tumbuh, dan hubungan sosial semakin erat," ujarnya.

Ia mencontohkan pengelolaan sampah rumah tangga sebagai langkah sederhana yang memberi dampak besar.

Dengan memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah, beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuurip bisa berkurang.

BACA JUGA:Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Tidar Didampingi Kampung Jambon Gesikan Menuju Proklim Lestari

Sumber: magelang ekspres