Menjadi Orang Kaya Beneran

Menjadi Orang Kaya Beneran

Menjadi Orang Kaya Beneran--

MAGELANG EKSPRES- Banyak orang yang memahami bahwa standar kekayaan itu adalah jumlah uang dan asset yang dimiliki. Tetapi yang disebut kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan jiwa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya Beliau bersabda, "Bukanlah kekayaan itu dikarenakan banyaknya harta, tetapi yang disebut kekayaan adalah kekayaan jiwa." (Muttafaqun 'alaih)

Pemahaman ini perlu untuk diviralkan. Karena sampai hari ini yang namanya standar kekayaan itu adalah jumlah uang dan aset orang. Misalnya, Fulan orang terkaya di dunia, dengan memiliki kekayaan sekian.

BACA JUGA:Orang Miskin Masuk Surga Lebih Dulu 500 Tahun Sebelum Orang Orang Kaya

Padahal  ada kekayaan yang sebenarnya. Itu yang seharusnya menjadi syarat seorang menjadi pejabat negara. Mungkin ini bisa kita diskusikan, syarat utama menjadi pejabat negara umpamanya. Diantaranya, harus kaya. Mungkin kalau tidak kaya, dia bakal korupsi.

Tapi itu bukan jaminan, karena ada orang yang memiliki kekayaan Rp25 miliar tapi masih korupsi.

Berarti orang ini miskin. Tidak kaya. Karena sesungguhnya orang yang kaya itu adalah kaya jiwanya, bukan banyak angka hartanya.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

"Kekayaan itu bukan dengan banyaknya harta benda, bukan! Tapi kekayaan itu kekayaan jiwa."

Kita percaya bahwa Allah Ar-Razaq dzul quwwatil matiin, 

{ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ }

(QS. Adz-Dzariyat: 58)

Allah telah membagikan rezeki dengan penuh hikmah kepada makhluk-makhluk-Nya, sehingga dia tidak tertarik apalagi iri terhadap harta orang lain. Dia tidak rakus untuk menimbun harta, karena dia yakin yang ditimbun akan ditinggal dan yang dipakai itu adalah rezekinya.

BACA JUGA:Ingin Cepat Kaya? Jangan Tinggalkan 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki ini!

Maka kalau kita membentuk seorang rakyat atau seorang hamba yang kaya dan aman. Pencurian tidak ada, perampokan hilang, korupsi apalagi. Kalau kita fokus hanya mengangkat taraf ekonomi masyarakat, bisa jadi yang naik atau bagus hanya urusan itu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: