Jangan Menunda Shadaqah karena Kematian Tak Bisa Ditunda

Jangan Menunda Shadaqah karena Kematian Tak Bisa Ditunda

Ustadz Syafiq Riza Basalamah--

MAGELANGEKSPRES.ID- Ustadz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan, jangan sampai harta dan anak membuat kita lupa dari mengingat Allah 'Azza wa Jalla. Janganlah menjadi orang yang merugi, seperti orang-orang munafik menyesal karena dilalaikan dengan harta.

Allah berfirman dalam surat Al-Munafiqun.

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ ٱللهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ ۞ وَأَنْفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَنْ يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ۞ وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا ۚ وَٱللهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞ }

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta benda kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kalian; lalu dia berkata (menyesal), 'Wahai Tuhanku, sekiranya engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.' Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kalian kerjakan."

(QS. Al-Munafiqun: 9-11)

BACA JUGA:Niat, Makna dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Simbol Kesucian dan Keberkahan

Surat tersebut mencerita tentang orang-orang munafik dari awal sampai ayat ke-8, kemudian setelah itu di ayat ke-9 Allah panggil yang beriman. “Yang beriman beda sama orang-orang munafik. Mereka harus tahu diri.”

Menurut Ustadz Syafiq, realitanya banyak orang yang kalau sudah kerja dan punya anak maka demi kesenangan anak-anak, kemudian liburan Bersama, akhirnya meninggalkan shalat, tidak lagi mengingat Allah 'Azza wa Jalla. “Ketika cari duit, lupa sama halal haram,” tandasnya.

Hal Inilah, lanjutnya, yang menyebabkan kekacauan. Karena kalau hanya KPK atau polisi, manusia kadang kala lebih pintar dari mereka. Sampai ada istilah, malingnya lebih pintar dari polisinya, makanya dia enggak takut sama polisi. Dia punya berbagai macam cara, punya seribu satu alasan bagaimana dia melakukan kriminal.

“Tapi kalau orang ingat Allah, enggak perlu CCTV, enggak perlu KPK, enggak perlu bapak polisi, karena dia tahu Allah mengawasi dia. Ketika dia mau ambil sesuatu, dia tahu Allah melihat dia. Hukuman di dunia ringan dibandingkan hukuman di akhirat nantinya,” ungkap Ustadz Syafiq.

Disebutkan, Allah mengingatkan, jangan sampai gara-gara anak, harta, kita lupa dari mengingat Allah 'Azza wa Jalla. Barang siapa yang melakukan hal itu maka sudah divonis orang yang merugi. Walaupun banyak harta, anak yang sukses, tapi kalau lupa sama Allah, maka dia termasuk orang-orang yang rugi.

Allah perintahkan,"Infakkan dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian."

BACA JUGA:7 Pertanyaan Nabi Musa pada Allah yang Patut Kita Renungkan

Kata Ustadz Syafiq, kita disuruh berinfak bukan dari uang kita, bukan dari harta kita, tapi dari rezeki yang Allah berikan kepada kita. Ketika seorang berprinsip bahwa harta itu dari Allah maka ketika diperintahkan untuk berbagi dari harta yang Allah berikan kepada kita, seharusnya orang itu menjadi ringan berbagi.

Begitu pula dengan shadaqah sebenarnya. Jangan menunda-nunda shadaqah. Allah sebutkan, sebelum datang kematian kepada salah seorang dari kalian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: