Pelajaran Berharga tentang 7 Perbandingan Ilmu dan Harta dari Ibnul Qayyim

Pelajaran Berharga tentang 7 Perbandingan Ilmu dan Harta dari Ibnul Qayyim

Pelajaran Berharga tentang 7 Perbandingan Ilmu dan Harta dari Ibnul Qayyim--

(2)penyakit dan ujian saat mendapat harta itu di mana sulit menjaga dan hati terkait terus pada harta sehingga pada pagi dan sore selalu dirundung duka dan sedih, serta

(3) penyakit dan ujian saat berpisah dengan harta, yaitu bagi seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan harta. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang kaya ilmu dan iman.

Selain terhindar dari berbagai penyakit tadi, ia mampu menjamin semua kenikmatan, kebahagiaan, dan kesenangan pribadi tanpa ada sakit hati. Hanya saja kenikmatan demikian dapat diraih setelah melalui keletihan, kesabaran, dan kesulitan.

BACA JUGA:Mensucikan Jiwa dengan Muraqabah, Muhasabah dan Mujahadah

3. Lengkapnya nikmat kekayaan dapat dirasakan ketika bergaul dengan orang lain,

seperti denganPembantunya, istri, selir, atau para pengikut.Orang kaya itu akan selalu diusik oleh orang lain sehingga timbul kebencian, permusuhan, dan rasa marah karena hanya bisa menyenangkan sebagian orang.

Itulah alasan keburukan yang ditimbulkan kerabat dan sanak keluarga pada harta berlipat kali dibandingkan dengan keburukan orang yang jauh atau bukan kerabat.

Pergaulan seperti ini hanya dialami oleh orang kaya harta. Adapun jika ia tidak memiliki jasa kepada orang lain, mereka akan menjauhi dirinya agar terhindar dari sisi negatif interaksi dengannya. Penyakit demikian tidak ada dalam orang yang kaya ilmu.

4.Orang yang kaya harta akan membenci kematian dan perjumpaan dengan Allah.

Karena kalau sudah cinta pada harta, ia tidak suka untuk berpisah dan ingin harta tetap bertahan agar ingin terus dinikmati. Berbeda dengan ilmu, ia membuat hamba menginginkan pertemuan dengan Allah dan mendorongnya untuk zuhud terhadap kehidupan yang penuh kesusahan dan fana ini.

5. Orang yang menumpuk harta, (nama) mereka mati sedang dalam keadaan hidup (jasadnya), dan para ulama akan tetap ada selamanya; jasad mereka musnah, tetapi sifat-sifat teladan mereka hidup di dalam hati-hati manusia.

6. Ruh itu hidup dengan ilmu seperti halnya raga hidup dengan ruh.

Orientasi orang yang kaya harta adalah menambah kehidupan raga. Sedangkan orientasi orang berilmu adalah menambah kehidupan hati dan rohani.

BACA JUGA:Dunia itu hanya Menipu dan Kematian itu Pasti

7. Yang dimaksudkan harta yang cukup adalah sekadar menegakkan tulang dan menangkal bahaya agar hamba bisa menyiapkan bekal guna meniti perjalanan menuju Rabb.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: