Dosen IPB Pulang Kampung Ajari Pertanian Inovatif di Desa Wingkomulyo

“Dengan Foni, petani tak perlu menyiram tanaman setiap hari, dan pupuk bisa langsung dicampur saat irigasi,” jelasnya.

BACA JUGA:Penjaringan Ketua KONI Purworejo Selesai, Muhammad Abdullah Calon Tunggal

Tim dosen yang hadir terdiri atas Prof. Muhammad Syukur (pemulia cabai), Prof. Chusnul Arif (inovator Foni), Prof. Setyo Pertiwi (ahli mekanisasi), Prof. Ani Kurniawati (budidaya tanaman), serta Prof. Eny sendiri yang mendalami ilmu dan teknologi benih.

“Kami ingin memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) agar paling tidak, dalam skala keluarga, warga bisa memanen sendiri setiap bulan. Selain itu, kami juga ingin membantu mengatasi masalah air di sini. Untuk lahan kering, kami rekomendasikan padi varietas IPB 9G (Gogo) yang tahan kekeringan,” terang Prof. Eny.

Camat Ngombol, Adi Pawoko, menyambut baik program ini.

BACA JUGA:Langgar Aturan, Bangunan Tempat Karaoke dan Rumah Tinggal di Kesugihan Purworejo Dibongkar Paksa

“Kami berterima kasih kepada IPB. Harapan kami, pengetahuan ini bisa diterapkan para petani di Ngombol, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.

Menurut Adi, sebagian petani di wilayah Ngombol sudah mulai memanfaatkan teknologi pertanian modern seperti drone untuk pemupukan.

Namun, kebutuhan air masih menjadi persoalan besar, terutama saat musim kemarau.

BACA JUGA:Konfercab, Kader Ansor di Purworejo Diajak Bersinergi Berdayakan Ekonomi dan Digitalisasi

Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Wingkomulyo, Agung Kristoko.

Pihaknya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan hasil pertanian di desanya, terutama memanfaatkan lahan kosong yang banyak tersedia.

“Bu Eny memang warga sini, dan kini kembali membagikan ilmunya kepada kami. Ini sangat bermanfaat untuk masyarakat,” tandasnya.

Sumber: purworejo ekspres