Banom NU di Purworejo Serukan Boikot Trans7
BANOM NU. Ketua PC PMII Purworejo, Fatkhu Rohman (kiri), dan Ketua PC GP Ansor Purworejo, Tashilul Manasik (kanan).-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID — Sejumlah badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Purworejo mengecam keras tayangan program “Xpose Uncensored” yang diproduksi oleh stasiun televisi nasional Trans7.
Tayangan tersebut dinilai melecehkan nilai-nilai luhur dan budaya kehidupan pondok pesantren.
Salah satu kecaman keras disampaikan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Purworejo.
BACA JUGA:Warga NU Ngombol Purworejo Gotong Royong Bangun Gedung MWC
Ketua PC PMII Purworejo, Fatkhu Rohman, menilai program tersebut telah keluar dari jalur jurnalistik dan menyajikan narasi yang dangkal serta menyesatkan tentang kehidupan santri dan kiai.
“Trans7 sebagai media nasional seharusnya memahami tanggung jawab sosialnya dalam menampilkan representasi budaya. Namun program tersebut justru menggambarkan kehidupan santri dan kiai secara keliru serta merusak persepsi publik terhadap pesantren,” kata Fatkhu di sekretariat PC PMII Purworejo, Selasa (14/10).
Pihaknya menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang sarat dengan nilai spiritualitas, intelektualitas, dan moralitas.
BACA JUGA:1.200 Warga NU Loano Long March ke Magelang, Syukuran Bangun Gedung Rp4 Miliar dari Iuran Warga
Tayangan Trans7 tersebut, lanjutnya, gagal memperlihatkan keragaman budaya yang hidup dan berkembang di lingkungan pesantren.
“Tayangan itu mencerminkan pelanggaran terhadap etika representasi budaya dan mengabaikan prinsip jurnalistik yang mengedepankan riset serta akurasi konteks. Trans7 terlihat hanya mengejar rating tanpa mempertimbangkan tanggung jawab moral,” ungkapnya.
Sebagai bentuk protes moral, PMII Purworejo menyerukan boikot terhadap Trans7 hingga pihak manajemen meminta maaf secara terbuka dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tayangan tersebut.
BACA JUGA:Ribuan Kader Padati Alun-alun, Muslimat NU Purworejo Luncurkan 3 Program Mustika dalam Harlah ke-79
“Media tidak boleh menjadikan budaya pesantren sebagai komoditas untuk mengejar rating semata. Kami menyerukan boikot sampai Trans7 memperbaiki diri dan menghormati nilai-nilai pesantren,” tegas Fatkhu.
Selain itu, PMII Purworejo juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang dilakukan Trans7.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: purworejo ekspres