Kebakaran Sumbing Berhasil Dipadamkan

Kebakaran Sumbing Berhasil Dipadamkan

TEMANGGUNG – Setelah kurang lebih enam hari berjuang, akhirnya kebakaran di petak 23-3 dan Petak 27-4 lereng Gunung Sumbing berhasil dipadamkan. Namun demikian tim masih melakukan pendinginan di bekas lahan yang terbakar. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadhi mengatakan, meskipun sudah dipastikan tidak ada lagi titik api di dua petak tersebut, namun tim masih melakukan pemantauan. “Dari laporan terakhir semua titik api sudah padam, namun masih kami lakukan pemantauan,” katanya, kemarin. Gito mengungkapkan, selain melakukan pemantauan, tim yang bertugas di lokasi juga melakukan pendinginan bekas lahan yang terbakar. Pendinginan dilakukan dengan melakukan penyemprotan dengan mengunakan air. “Meskipun kapasitasnya tidak banyak, tapi tetap kami lakukan penyemprotan dengan air. Agar api atau bara yang masih tersisa bisa langsung padam,” katanya. Tidak hanya itu, tim juga melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi yang sudah lebih dulu padam. Dalam penyisiran tersebut tim juga langsung melakukan pemadaman jika masih ada bara api yang masih menyala. Berita lainya Kebakaran di Lereng Sumbing Semakin Luas Gito menyebutkan, pada hari terakhir upaya pemadaman pihaknya menerjunkan 106 orang. Mereka berasal dari SAR BPBD, Kodim 0706 dan Polres serta relawan dari Kabupaten Temanggung. Sebanyak 106 tersebut kemudian dibagi menjadi tiga tim, tim satu melakukan pemantauan, penyisiran dan pendinginan di petak 23-3 di jalur Banaran sebanyak 66 orang. “Kegiatan selesai pada pukul 13.30 WIB dan kemudian Pasukan ditarik ke posko,” katanya. Sedangkan untuk jalur Walitis lanjut Gito, sebanyak 8 orang yang bertugas melakukan penyisiran, penyekatan dan  pemadaman titik api, sampai dengan pukul 16.30 WIB, sudah tidak terpantau titik api. Sementara itu untuk jalur alternatif dikerahkan sebanyak 32, mereka bertugas melakukan penyisiran, pendinginan di petak 27-4. “Semua titik api sudah padam, pantauan masih dilakukan melalui pos di Desa Banaran Tembarak,” terangnya. Hingga semua api dipadamkan, luasan hutan yang terbakar mencapai 26,5 hektar. Luasan ini terbagi menjadi dua petak yakni di petak 23-3 dan 27-4. “Yang terbakar hanya savanna saja, kerugian yang ditanggung kisaran Rp3,9 juta. Tidak ada pohon keras dan tanaman tegakan yang terbakar,” tambahnya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: