Mustika Desa Pulihkan Ekonomi di Masa Covid-19

Mustika Desa Pulihkan Ekonomi di Masa Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pemkab Temanggung terus gencar melakukan upaya untuk mewujudkan desa bebas sampah. Selain itu pemkab juga terus mengembangkan tani pekarangan dengan harapan bisa memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. "Mewujudkan tani pekarangan dan desa bebas dari sampah, menjadi salah satu program prioritas di tahun 2021 ini," ujar Bupati Temanggung M AL Khadziq, kemarin. Dikatakaan, pengembangan kedua program ini dikenal dengan sebutan Mustika Desa (Masyarakat Unggul Sejahtera dengan Tani Pekarangan dan Desa Bebas Sampah). Program ini merupakan program berkelanjutan dalam jangka panjang. Dalam program ini semua unsur masyarakat sampai di tingkat RT dilibatkan aktif, sehingga ada kesinambungan dengan pemerintah. "Tujuan utamanya untuk meningkatkan kemandirian desa, meningkatkan ekonomi rumah tangga, dan mewujudkan lingkungan yang lestari," katanya. Khadziq menjelaskan, Mustika Desa adalah representasi dari inovasi Pemkab Temanggung yang mengolaborasikan potensi modal sosial dan lingkungan antara pemerintah dengan kelompok masyarakat. Melalui cara ini, ada stimulus untuk menumbuhkan kepedulian bersama bagaimana memulihkan ekonomi, terutama yang terdampak Covid-19. Target dari program ini adalah penurunan jumlah keluarga miskin, melalui upaya pemberdayaan masyarakat di mana pelaksanaannya berkoordinasi dengan komunitas peduli lingkungan. Temanggung merupakan kabupaten yang sebagian wilayahnya merupakan perdesaan, yakni 266 desa, maka pemulihan ekonominya pun berpijak pada desa, karena merupakan kunci penurunan kemiskinan. Baca Juga Bangkitkan Ekonomi Umat, MWCNU Wonosobo Buka Pujasera Pemulihan ekonomi tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan atau pemenuhan kebutuhan sesaat, tetapi pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan potensi desa meliputi alam, manusia, dan teknologi secara berkelanjutan. Mustika Desa dilatarbelakangi pula oleh tantangan pencapaian pembangunan di tahun 2021, dengan target tingkat kemiskinan 10,35 persen dan tingkat pengangguran terbuka 3,10 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi 3,85 persen, pendapatan per kapita Rp29.800.000. Kepala Bappeda Temanggung, Ripto Susilo mengatakan, program tani pekarangan dan desa bebas sampah dinilai selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Kata Ripto, Mustika Desa merupakan bentuk mengkolaborasikan potensi modal sosial dan lingkungan, antara pemerintah dengan kelompok masyarakat agar memiliki kepedulian pada pemulihan ekonomi. Terutama setelah terdampak pandemi Covid-19. Tujuannya adalah menurunkan jumlah keluarga miskin melalui upaya pemberdayaan masyarakat bersama komunitas peduli lingkungan di Temanggung. "Mustika Desa ini merepresentasikan konsep gerakan inovasi pemulihan ekonomi dan reformasi sosial yang tematik, holistik, integratif dan spasial," terangnya di Temanggung, Jumat (29/1). Selain itu, kata Ripto, tani pekarangan dan desa bebas sampah bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan kemandirian masyarakat Temanggung. Melalui proses kolaborasi lintas sektor untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wilayah khusus. "Sasarannya antara lain meningkatan ketrampilan masyarakat untuk menghasilkan nilai tambah produk atau pendapatan. Memberi nilai tambah sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, mengembangkan kecakapan bersinergi antar kelompok masyarakat dan pemerintah. Serta menurunkan pengangguran, melestarikan aneka ragam konsumsi pangan lokal, meningkatkan pendapatan asli daerah dan menurunkan proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan," tandasnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: