Wawali Ajak Pelaku Seni Tetap Kreatif

Wawali Ajak Pelaku Seni Tetap Kreatif

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG-Banyaknya komunitas seni budaya yang tumbuh di Kota Magelang, membuat banyak juga berdiri sanggar dan grup seni budaya. Termasuk dengan adanya kegiatan daring yang ada di Kota Magelang yang tetap merekatkan kehidupan sosial masyarakat di tengah krisis akibat pandemi. Salah satunya adalah kegiatan Njo Thethek Njo yang digagas oleh Komunitas Pinggir Kali. Salah satu komunitas seni budaya yang aktif dalam beragam kegiatan di Kota Magelang. Njo Thethek Njo berdasar pada kata Thethek, bahasa Jawa yang berarti nongkrong dan njo yang bermakna ayo. Thethek merupakan sebutan khas Magelangan terkait budaya kumpul bersama untuk saling bersosialisasi dan bersilaturahmi dalam lingkup kekeluargaan yang akrab dan saling mengisi antara satu dan lainnya. Njo Thethek Njo merupakan produksi pentas pertunjukan yang dikemas secara daring, disiarkan langsung melalui channel Youtube dan beragam media sosial lainnya. Acara akan dipandu oleh Munier Syalala, pemusik dan juga seniman serba bisa. Njo Thethek Njo juga sebagai wahana pertunjukan informatif untuk semua pihak. Acara juga bersifat interaktif selain seni pertunjukan dari beragam bidang seni dan genre juga diisi dengan diskusi dan wawancara langsung bersama narasumber yang kompeten sesuai bidang temanya. Njo Thethek Njo membuka kerjasama saling menguntungkan dalam bentuk sponshorship dengan berbagai pihak yang bersedia. Kerjasama akan diwujudkan dalam kemasan segala informasi sebagai pertunjukan yang menarik. Dalam edisi pertama (perdana) pada hari Rabu (22/5), Njo Thethek Njo menampilkan pertunjukan dari 3 sanggara atau kelompok kesenian di Kota Magelang yaitu Wayang Isolasi yang dibawakan oleh Ki Dalang Henokh Aldebaran Ngili, dalang muda potensial dari Kota Magelang. Dua penampil lainnya yaitu grup akustik Hujan Fantasi yang membawakan lagu-lagu Top 40. Kemudian Sanggar Topeng Ireng Dhom Sunthil. Ketiga penampil tersebut memainkan pertunjukannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum pentas mereka dicek suhu tubuh terlebih dahulu, tetap mengenakan masker dan berjarak satu dengan lainnya. Dra. Wndarti Agustina yang juga menjadi narasumber di acara tersebut menyampaikan bahwa komunitas-komunitas seni budaya harus tetap kreatif dalam menyikapi situasi yang terjadi. "Malam ini, di acara Njo Thethek Njo bisa disaksikan bagaimana sanggar-sanggar kesenian tetap semangat untuk menampilkan yang terbaik dalam pertunjukannya. Langkah ini perlu untuk didukung semua pihak sehingga sanggar-sanggar tersebut bisa terus berkarya walaupun dalam keadaan yang sulit,"kata Wakil Walikota Magelang yang dekat dengan rakyat ini. Dalam kegiatan yang direncanakan reguler setiap Rabu dan Sabtu tersebut terkumpul juga donasi dan sponshorship sebesar uang tunai Rp. 2.100.000,-. "Dana yang terkumpul kami sampaikan secara terbuka yang kemudian dibagi secara adil dan merata ke sanggar-sanggar yang tampil dan krew pendukung kegiatan seperti sound system dan kameramen,"ujar Muhammad Nafi Koordinator Komunitas Pinggir Kali selaku pelaksana kegiatan, Jumat(22/5). Dengan antusiasnya para penampil dari sanggar sanggar dan komunitas seni budaya di Kota Magelang menunjukkan adanya modal sosial yang kuat di masyarakat terutama di kelompok seni budaya. Bisa jadi dengan kekuatan modal sosial tersebut lebih meringankan beban dalam menghadapi krisis akibat wabah Covid 19 yang juga melanda Kota Magelang. Dengan modal sosial yang kuat menjadi faktor penting keberhasilan pembangunan di Kota Magelang, kota jasa yang maju, cerdas, relijius, dan melayani untuk semua.(hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: