Carica Wonosobo Bakal Kembali Diproduksi Juli Mendatang

 Carica Wonosobo Bakal Kembali Diproduksi Juli Mendatang

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Meskipun persiapan menuju new normal sudah mulai diwacanakan, para pengusaha dan pemilik industry rumahan (UMKM) masih membatasi produksi di cakupan paling minim. Bahkan beberapa produsen kuliner oleh-oleh seperti olahan manisan carica masih bertahan dengan lini penjualan ketimbang mulai produksi stok baru. Hal itu diungkapkan Ahmad Hasan yang sudah dua bulan terakhir membatasi produksinya hingga 20 persen dari kapasitas produksi penuh. Bahkan sejak akhir bulan Mei lalu sudah meliburkan penuh pekerja harian yang biasa membantunya di dapur. “Untuk pengolahan carica sementara kita off dulu, karena penjualan juga sedang mandeg. Hanya kirim-kirim untuk permintaan dari reseller di luar kota saja. Perkiraan kami, mulai produksi di bulan juli mendatang, untuk persiapan Agustus. Terus terang sektor wisata masih tutup, sehingga kami belum yakin akan laku dalam bulan ini. Apalagi carica biasanya kami labeli untuk tahan enam bulan maksimal, sesuai aturan,” katanya kemarin (8/6). Baca Juga Diduga Hendak Bunuh Diri, Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Kedung Putri Bahkan selama dua bulan terakhir, pendapatannya dari penjualan hampir mendekati nol rupiah, mengingat banyak toko oleh-oleh yang sudah tutup sejak bulan April. Padahal di tahun sebelumnya, momentum Ramadan dan libur lebaran bisa menjadi kesempatan untuk balik modal. Meskipun harga carica turun hingga mencapai Rp2.500 per kilogram, bagi Hasan belum bisa dipastikan bisa membantu dari produksi. “Biasanya kita ambil pasokan carica tidak begitu matang sehingga mudah diolah. Kebanyakan sekarang yang ada di pasar sudah over. Memang matang sempurna, tapi kalau diolah untuk manisan susah dikupas dan ketika dimasak akan mudah hancur. Itu pun tenaga belum bisa mengupah sepenuhnya, masih dilematis,” imbuhnya. Sementara itu dari sisi pasokan, untuk barang produksi yang dikemas pada bulan ini harusnya bisa keluar di minggu yang sama, mengingat jangka waktu pengiriman maupun penjualan di toko yang biasanya dibatasi hingga sekitar tiga bulan. “Biasanya untuk rantai distribusi, kita usahakan barang sampai pada konsumen masih ada jangka waktu 2 hingga 3 bulan sebelum masa kadaluarsa. Apalagi oleh-oleh sangat penting di sisi kualitas. Kemungkinan besar kami mulai produksi di bulan Juli mendatang, dan semoga harga carica tidak naik drastis,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: