Dampak Corona, Devisa Sektor Pariwisata Bisa Turun Lebih dari 50 Persen
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan bahwa penerimaan devisa dari sektor pariwisata akan turun lebih dari 50 persen atau sekitar USD 10 miliar atau Rp 157 triliun (kurs Rp 15.700). Hal ini dikarenakan mandeknya pariwisata akibat wabah virus Korona. “Tahun lalu kita dapat USD 20 miliar dari pariwisata, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya gitu ya, bahkan mungkin lebih daripada separuhnya kehilangan devisa daripada pariwisata,” tutur Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio dalam Telekonferensi Pers, Kamis (16/4). Namun, penghitungan tersebut masih belum final. Angka tersebut adalah asumsi jika Covid-19 selesai pada Juni mendatang. Menurut dia, berkurangnya devisa negara bisa makin melebar jika virus tersebut tidak segera ditangani dengan cepat. “Kenapa kita pakai asumsikan, karena belum berakhir. Kerugian kan bisa bertambah terus atau berkurang bahkan tergantung itu (Covid-19),” jelasnya. Ia melanjutkan, jumlah wisatawan per tahun lalu sebesar 16 juta dan untuk tahun ini diperkirakan akan turun menjadi sekitar 5 juta wisatawan. “Jadi diperkirakan tahun ini, dari tahun lalu kita 16 juta wisatawan, tahun ini mungkin kita diperkirakan bisa mencapai sekitar 5 jutaan pariwisata,” kata Wishnu. Wishnu juga meyakini kalau industri pariwisata akan bergairah kembali pada tahun depan. Sebab, pemulihan sektor pariwisata membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Menurut dia, industri pariwisata baru akan bangkit (rebound) tahun depan. Ini karena sektor pariwisata butuh waktu cukup panjang untuk mengembalikan operasional seperti sebelumnya. “Kita harus kembalikan konektivitas pesawatnya, misalnya dulu ada 10 pesawat Garuda keluar negeri, sekarang cuma 2, itu kan kita musti kembalikan lagi. Ini butuh proses,” tutup dia. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: