Pelempar Bom Molotov Terekam CCTV

 Pelempar Bom Molotov Terekam CCTV

Polisi Mulai Identifikasi Pelaku MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Aksi diduga pelaku pelemparan bom molotov di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang, Jalan Dipengoro, Rabu (3/7) malam lalu terekam kamera pengintai (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Rekaman CCTV yang akan dijadikan barang bukti tersebut kini telah diamankan Sat Reskrim Polres Magelang Kota untuk penyelidikan. Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi mengatakan anggotanya telah mengamankan rekaman CCTV tersebut. Selanjutnya, rekaman akan dianalisa untuk mengidentifikasi tersangka pelemparan bom molotov. ”Untuk TKP-nya ada dua, yakni di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang dan Kantor Unit Laka Lantas Polres Magelang Kota di Jalan Ikhlas, Magelang Selatan. Kita masih mendalami kasus ini, termasuk mengamankan barang bukti di antaranya rekaman CCTV,” kata Idham, kemarin. Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara pelaku merupakan orang yang sama melakukan pelemparan di dua tempat yakni di Kantor Unit Laka lantas Polres Magelang Kota dan di depan rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang Tidak hanya CCTV, lanjut dia, semua yang berhubungan dengan kasus teror ini akan dicari. Dia berharap agar masyarakat tetap tenang, menanggapi kasus ini. Terlebih kepolisian, akan bersikap profesional dalam mengungkap kasus yang meresahkan ini. ”Kita akan kumpulkan barang bukti yang berhubungan dengan kasus ini,” ujarnya. Bukti lain, sebut dia, adalah pecahan botol dan beberapa paku yang ditemukan polisi saat oleh TKP di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang. Saat ini, katanya, barang bukti yang ditemukan di TKP telah dikirimkan ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah di Semarang. ”Saksi yang diperiksa berjumlah tujuh orang, termasuk para petugas keamanan di Rumah Dinas Ketua DPRD dan anggota yang berada di Kantor Unit Laka Lantas, Jalan Ikhlas,” ucapnya. Sayangnya, Idham enggan menanggapi rekaman digital tentang wajah pelaku yang keburu viral di media sosial. Warganet baru-baru ini mengunggah gambar dua pelaku berboncengan menggunakan satu sepeda motor. ”Yang jelas TKP-nya ada di dua lokasi, perkiraan waktunya ada jeda sedikit. Hasil penyelidikan sementara, pelaku pelemparan molotov di depan Rumah Dinas Ketua DPRD dan Kantor Unit Laka Lantas, adalah orang yang sama,” tandasnya. Pengamatan koran ini, terkait foto yang beredar di media sosial tersebut, tampak dua orang laki-laki berboncengan menggunakan sebuah sepeda motor. Keduanya dalam foto tersebut, tidak memakai helm. Salah satunya menggunakan jaket jenis jumper, dengan tudung kepala digunakan untuk menutup kepalanya. Sementara itu, Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Magelang, Wagiman saat berada di TKP Rumah Dinas Ketua DPRD, menyebutkan bahwa dirinya telah melihat rekaman CCTV dan menanyakan kejadian kepada petugas keamanan setempat. Berdasarkan hasil rekaman CCTV yang berada di sekitar rumah dinas, ia menduga jika pelaku pelemparan bom molotov berjumlah dua orang. ”Tadi (kemarin) saya melihat rekaman CCTV, ada sepeda motor berboncengan tanpa menggunakan helm. Hanya memakai tudung jaket, apa itu, jumper. Terus melempar ke dalam garasi. Melemparnya dari samping kanan rumah. Terekam jelas pelaku kemudian kabur,” katanya. Wagiman menjelaskan, Rumah Dinas Ketua DPRD memang memiliki dua CCTV yang terletak di atas Pos Satpam dan diatas sudut rumah, tepatnya di atas garasi mobil. Terpisah, Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno mengaku akan menyerahkan penyelidikan kasus pelemparan bom molotov di rumah dinasnya kepada kepolisian. Ia berharap agar kasus ini tidak menimbulkan keresahan warga. ”Saya hanya berharap masyarakat tetap tenang, tidak terpancing dengan aksi-aksi semacam ini. Kota Magelang kondusif. Kita dukung upaya kepolisian untuk mengungkap kasus ini, termasuk motif pelaku, dan orang dibalik itu siapa,” tandasnya. Menururtnya, aksi meresahkan ini tidak hanya terjadi sekali, karena sebelumnya juga pernah terjadi di rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang. Ia bercerita, kejadian nyaris sama terjadi saat ketua DPRD dijabat, Hasan Suryoyudho periode 2009-2014. ”Ketika itu rumah dinas dilempar pakai batu. Tapi saya tidak akan berspekulasi, kita tunggu saja karena kepolisian sedang bekerja,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: