Polisi Buru Pembuang Orok

 Polisi Buru Pembuang Orok

MAGELANG SELATAN – Polsek Magelang Selatan memburu pembuang bayi seiring ditemukannya orok bayi di Sungai Kedali Kampung Tidar Dudan, Tidar Selatan, Magelang Selatan, Minggu (8/9). Pasalnya, berdasarkan keterangan dokter jika orok tersebut telah berusia cukup bulan alias sudah menjadi bayi. Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi melalui Kapolsek Magelang Selatan, Kompol Moch Choirul Anwar mengatakan, pertama kali orok bayi ditemukan oleh Suprihatin (45) warga Tidar Dudan, Kelurahan Tidar Utara pada Minggu (8/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Suprihatin tengah memancing. "Saat memancing, saksi (Suprihatin) melihat bungkusan plastik kresek berwarna hitam. Saksi memastikan berisi orok bayi setelah bungkusan itu menepi dan diterangi dengan lampu senter yang dibawa," katanya, Senin (9/9). Setelah dipastikan berisi orok bayi, saksi langsung melapor ke ketua RW setempat. Ketua RW lalu meneruskan laporannya ke Bhabinkamtibmas dan sampai ke Polsek Magelang Selatan. Sejumlah anggota pun langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi-saksi. "Kami juga menghubungi dokter untuk autopsi orok bayi tersebut. Dari keterangan dokter, orok yang sudah dalam keadaan meninggal dunia ini sudah cukup bulan alias sudah menjadi bayi. Jadi, kemungkinan orok ini dibuang setelah lahir, bukan aborsi," jelasnya. Anwar menyebutkan, langkah selanjutnya pihaknya melakukan penyelidikan, terutama mencari pelaku pembuangan bayi ini. Termasuk mengidentifikasi ibu atau orangtua dari bayi tersebut. "Kami masih menyelidiki kasus ini dan mencari pelakunya," tandasnya. Petugas kepolisian langsung membawa orok tersebut ke RSUD Tidar. Orok diketahui berjenis kelamin perempuan, terbungkus kain handuk berwarna merah. "Saat ini orok sudah dibawa ke RSUD Tidar untuk dilakukan pemeriksaan," katanya. Petugas kepolisian pun tengah memburu pelaku pembuangan orok tersebut. Mereka melakukan penyelidikan intensif atas kasus pembuangan bayi ini. "Pelaku saat ini belum tertangkap. Kami tengah melakukan penyelidikan," pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: