”Sakura” Mulai Berbunga Lagi di Kota Magelang

”Sakura” Mulai Berbunga Lagi di Kota Magelang

MAGELANG SELATAN - Beberapa hari ke depan, nuansa Kota Magelang akan menyerupai Negeri Sakura Jepang lagi. Sebabnya, 2.000 pohon tabebuya yang telah tertanam itu akan segera berbunga. Pohon yang bunganya mirip dengan pohon sakura ini, cukup banyak bisa ditemui di samping jalan-jalan protokol di Kota Magelang. Bunga tabebuya yang mirip sakura ini sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2015 silam. Sebenarnya, dibanding Kota Surabaya, Kota Magelang justru lebih dulu menanam pohon spektakuler ini. ”Penanaman tabebuya pertama pada tahun 2013 lalu, waktu itu instansinya masih bernama DKPT. Sekitar 200 pohon ditanam di beberapa trotoar jalan seperti kompleks PJKA (Jalan A Yani dan Kebonpolo), depan Kantor Telkom dan Jalan Majapahit, dan depan Kantor Walikota Magelang,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Otros Trianto, kemarin. Kala itu, pohon-pohon tersebut sengaja dibeli tidak hanya untuk asas manfaat perindangan saja. Tetapi juga untuk mempercantik Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. ”Karena banyak yang menyukai pohon peneduh ini, maka Pemkot Magelang terus menambah penanaman pohon tabebuya. Saat ini sudah lebih 2.000 pohon tertanam. Belum lagi jacaranda yang juga siap berbunga di Jalan Pahlawan,” ujarnya. Ia menjelaskan, pohon tabebuya biasa berbunga di triwulan akhir tahun. Kendati bisa menyajikan pemandangan cukup indah dan menyejukkan mata, namun masa berbungannya paling lama hanya dua pekan saja. Tak heran, bunga tabebuya ini menjadi idaman untuk berswafoto karena menjadi momen langka. ”Pohon tabebuya atau nama latin chrysotricha biasa berbunga di bulan Oktober. Butuh waktu dua tahun, dari pertama ditanam hingga mampu menghasilkan bunga-bunga yang indah,” jelasnya. Ia menuturkan bahwa sifat akar dari tabebuya ini tunggang dan tumbuh ke dalam, jadi tidak mengganggu trotoar. Kemudian kekuatan dahannya juga dianggap lebih baik, ketimbang tanaman keras lainnya. ”Namun perawatan dan pemeliharaan harus rutin dilakukan, apalagi jika sudah memasuki musim penghujan,” papar dia. Sayangnya, sebagian pohon bunga itu dikotori iklan, dan reklame kecil yang dipaku di pohon tabebuya. Hal inimembuat estetika dari pohon-pohon itupun berkurang. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: