16 Kasus di Awal Tahun, Kebakaran Menjadi Kejadian Terbanyak di Wonosobo

16 Kasus di Awal Tahun, Kebakaran Menjadi Kejadian Terbanyak di Wonosobo

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Kebakaran menduduki peringkat kedua di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2021 yaitu sebanyak 58 kejadian. Sedangkan pada awal tahun 2022, kasus tersebut menduduki peringkat pertama sebanyak 16 kejadian. Terkait hal itu warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus kebakaran. “Tahun 2022 kebakaran menjadi rangking pertama. Ini harus diwaspadai, upaya pencegahan dan antisipasi perlu dilakukan melalui mitigasi dan edukasi,” ungkap Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Triyono kemarin, saat memimpin Peringatan HUT Damkar ke 103. Menurutnya, kebakaran paling tinggi menimpa pemukiman atau tempat tinggal warga, kemudian tempat usaha. Penyebab utama kebakaran berasal dari jaringan listrik yang tidak standar. Kemudian memicu konsleting. “Korsleting listring dan tungku yang lupa dimatikan menjadi penyebab paling tinggi. Kemudian untuk sektor usaha biasanya dari oven atau tempat penggorengan,” ucapnya. Mengingat kebakaran pemukiman masih sering terjadi di Wonosobo, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk dapat diminimalkan penyebab kejadian dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat misalnya dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah tua yang menjadi sebab utama kebakaran. Sedangkan penyebab lainnya adalah perlu kewaspadaan dalam mengelola sumber panas di rumah tangga seperti mematikan kompor dan barang-barang elektronik yang harus diawasi dengan baik. “Pantauan kondisi instalasi listrik, pastikan tunggu mati saat akan pergi meninggalkan dapur, dan sebagai antisipasi. Siapkan apar untuk kantor- kantor dan alat pemadam sederhana, seperti satu ember air dan karung goni, serta pasir,” ujarnya Sedangkan berkaitan dengan tingginya kejadian longsor di Wonosobo, perlu mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan memantau kondisi terkini di lapangan dan menyebarkan informasi peringatan terkait curah hujan, tinggi muka air dan potensi wilayah terdampak. “Longsor masih menduduki kasus tertinggi di Wonosobo pada tahun 2021, secara umum semua kecamatan di Wonosobo rawan longsor. Selain mitigasi bencana maka perlu ada mengidentifikasi tempat evakuasi dan kebutuhan logistik serta peralatan yang dibutuhkan,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: