16 Kasus Positif di Kota Magelang Masih Varian Delta

16 Kasus Positif di Kota Magelang Masih Varian Delta

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz memastikan varian Covid-19 Omicron belum masuk di wilayahnya. Sejauh ini, dari 16 kasus aktif di Kota Magelang per Jumat (4/2) seluruhnya merupakan varian delta. “Berdasarkan analisa medis, jenis Omicron ini fatalitasnya lebih rendah dibanding delta,” kata dr Aziz usai mengikuti pertandingan sepakbola persahabatan dengan awak media dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di Stadion Moch Soebroto. Menurut Aziz, hasil pemeriksaan laboratorium kesuruhan pasien yang positif ini terinfeksi jenis delta. Sebagian besar, katanya, hanya menjalani isolasi mandiri yang dirujuk ke isolasi terpusat (isoter) di Hotel Borobudur Indah. “Yang tertular ini sudah divaksin sampai dosis kedua rata-rata, sehingga gejalanya hampir tidak ada. Keluhannya seperti flu biasa dan sudah diisolasi terpusat,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa Kota Magelang hampir tidak terjadi transmisi lokal. Semua kasus, berasal dari luar daerah yang dibawa pengunjung. “Kota Magelang itu kan kota transit. Banyak dari luar yang datang. Kita tidak bisa mencegahnya. Ya hanya mengimbau saja, supaya kalau tidak mendesak tidak usah keluar-keluar,” imbuhnya. Ia menambahkan, sejak PPKM level 2 berlaku, maka pembatasan turut dijalankan di tempat wisata, area kuliner, dan sektor nonesensial. “Tempat wisata tadinya 75 persen dari kapasitas (PPKM level 1) sekarang dibatasi 50 persen (PPKM level 2). Kemudian tempat kuliner, sektor nonesensial lain. Termasuk work from home (WFH) 50 persen di Pemkot Magelang,” ujarnya. Menurut Aziz, meski terjadi kenaikan kasus selama dua pekan ini, namun ia optimis level 2 hanya bertahan selama dua pekan saja. “Minggu depan kita optimistis sudah level 1 lagi. Apalagi tracing dan testing kita sudah ditingkatkan. Kita sudah sediakan isoter lagi, yang tidak dikhususkan bagi warga Kota Magelang. Warga luar daerah juga boleh, tanpa syarat tertentu,” ungkapnya. Dokter spesialis penyakit dalam itu memaparkan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit masih sangat longgar di wilayahnya. Sebab, rata-rata pasien Covid-19 saat ini tidak bergejala sehingga cukup dirujuk ke isoter. “Diupayakan di hotel saja. Karena sarana prasarana kesehatan termasuk tenaganya sudah lengkap. Sekarang ini, bedanya Covid-19 sudah ada obatnya, sehingga cuma 5 hari saja isoter sudah negatif,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: