20 Remaja ‘Geruduk’ DPRD, Minta Wakil Rakyat Turun Tangan

20 Remaja ‘Geruduk’ DPRD, Minta Wakil Rakyat Turun Tangan

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Sebanyak 20 remaja terdiri dari siswa SMP dan SMA yang tergabung dalam komunitas Together We Life (Towel) gelar audiensi dengan DPRD Wonosobo. Mereka meminta DPRD membantu kegiatan yang mereka lakukan saat ini. Dalam kesempatan itu, mereka juga berlatih memimpin sidang di gedung wakil rakyat. Komunitas Towel diterima Ketua DPRD Eko Prasetyo, Wakil Ketua Agus Riyadi, Ketua Komisi D Faizun, Sekretaris Komisi C Ibet Pradana, juga anggota DPRD, Muziah dan Ira Nurhayati. “Towel adalah Together We Life Community, kumpulan remaja yang peduli dengan sesama, dan mengaktualisasikan kepeduliannya dengan berbagi, juga kegiatan pengajaran yang sudah dilakukan di beberapa desa,” Ketua Towel, Qory Riandinta Menurutnya,  persoalan yang dihadapi selama ini tidak bisa secara leluasa menggelar kegiatan di desa karena ada pembatasan di situasi pandemi. Terkait hal itu pihaknya meminta wakil rakyat bisa ikut membantu mengkomunikasikan dengan pihak desa. “Kita berharap ada dukungan dari banyak pihak terkait kegiatan yang dilakukan di desa-desa,” pintanya. Ketua Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra, M. Faizun  langsung merespons. Dia akan segera menggelar rapat bersama Dispora, Kemenag, Dewan Pendidikan, Pengurus Organisasi Kepala Sekolah, Satgas Covid, juga PKKW. Yang terakhir ini khusus berkaitan dengan Kepala Desa yang memang harus dilibatkan, karena kegiatan Towel juga dari desa ke desa. Setelah audiensi itu, remaja Towel diajak keliling, melihat secara langsung seluruh ruang rapat DPRD. Mereka juga berlatih menjadi pimpinan sidang. Begitu pula saat memasuki ruang paripurna, komunitas towel berlatih memimpin rapat paripurna penetapan APBD 2021. Pembina Komunitas Towel, Idham Chollied mengemukakan datang ke gedung wakil rakyat serta melihat ruangan dan proses siding merupakan model pendidikan politik yang efektif. Tidak lagi teori, tapi mengajak mereka bersentuhan langsung dengan pranata politik yang ada. “Dalam 20 tahun ke depan, mereka akan menjadi politisi handal. Saya tegaskan pula, jangan sampai legislatif nanti dikuasai mereka yang hanya bisa membeli suara. Hanya obral janji semata,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: