2019, Ekspor Buah Jateng Capai 2,8 Juta Ton

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA-Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut, tak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, beberapa jenis buah asal Jateng mampu menembus pasar ekspor. Sepanjang 2019, produksi buah-buahan Jateng mencapai 2,8 juta ton. Produksi tersebut berkontribusi 12,4 persen terhadap total produksi buah nasional yang diperkirakan mencapai 22 juta ton lebih. Ganjar pun mengklaim, Jateng sebagai lumbung pangan nasional, khususnya komoditas hortikultura. Maka dari itu, Ganjar optimistis sektor ini bisa ditingkatkan di tengah gejolak global akibat wabah virus korona, perang dagang, dan sebagainya. “Sebenarnya bisa menjadi celah atau momentum bagi kita untuk bangkit. Dalam kondisi kerepotan pasokan yang melanda dunia saat ini, buah-buahan lokal kita sebenarnya bisa mengisi peluang ekspor,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (7/3). Saat ini beberapa buah asal Jateng yang telah merambah pasar ekspor di antaranya rambutan, salak, sawo, buah naga, melon hingga pepaya. Ganjar menuturkan, rambutan dan salak sebagai buah eksotis dihargai tinggi di Rusia. “Sawo dan buah naga asal Wonogiri sudah tembus Jerman. Melon dan pepaya kita juga sudah sampai Singapura dan Kamboja. Produk buah-buahan lokal Jateng terbukti bisa mendunia,” tuturnya. Dia menegaskan, kekuatan buah lokal sesungguhnya bisa mengimbangi neraca perdagangan kita. Menurut politikus PDIP tersebut, potensi buah di Jateng sangat tinggi. Petaninya juga kreatif. “Tinggal didampingi dan disentuh teknologinya agar ada lompatan,” tuturnya. Sementara, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman menyampaikan, tahun ini telah menggelontorkan anggaran untuk pengembangan hortikultura di Jateng hingga Rp 81 miliar. “Dari Jateng pula mampu dihasilkan buah-buahan unggul yang bisa mengimbangi bahkan mensubstitusi buah-buah impor diantaranya durian bawor, klengkeng kateki, dan jambu kristal,” ucapnya. (jpnn)

Sumber: