253 Desa Bentuk Kampung Siaga Candi
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Bahaya Covid-19 masih mengintai. Karena itu, sebanyak 253 desa di wilayah hukum Polres Temanggung membentuk Kampung Siaga Candi untuk mencegah penyebaran virus asal Wuhan itu. “Penyebaran Covid-19 masih bisa terjadi di mana saja, oleh karena itu masyarakat harus bisa mencegah dan mengantisipasi penyebarannya,” ujar Kasat Binmas Polres Temanggung Iptu Sri Suryani, pada peluncuran dan penilaian Kampung Siaga Candi di Desa Badran Kecamatan Kranggan, Rabu (23/9). Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini sudah banyak sekali upaya yang dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Program Kampung Siaga Candi hanya salah satu di antaranya. “Siaga candi ini ciri khas Jateng, Candi Borobudur. Kampung siaga candi kita adakan penilaian untuk memotivasi masyarakat yang kaitannya dengan ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan sosial ekonomi dan inovasi," katanya. Dalam Ketahanan Kesehatan Desa, setiap desa mempunyai standar operasional prosedur (SOP), bila ada warga yang masuk di wilayah desa tersebut penanganan harus bagaimana. Kemudian masyarakat mematuhi protokol kesehatan, dengan melakukan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak serta ditambah lagi menghindari kerumunan. Baca Juga Volume Sampah di TPA Sanggrahan Sudah 90 Persen “Bagaimana desa menyediakan sarana dan prasarana jika ada yang meninggal karena COVID-19, alat pelindung diri (APD) yang harus disiapkan, apabila warga ada yang terdampak COVID-19 penanganannya bagaimana, ada tidak tempat isolasinya,” beber Sri Suryani. Ia menuturkan untuk ketahanan sosial ekonomi, di desa tersebut tidak ada kekurangan makan karena sudah ada budidaya pertanian yang cukup memadahi, termasuk peternakan dan perikanan. Begitu juga ketersediaan dapur umum untuk membantu warga yang membutuhkan makanan. Suryani mengatakan ketahanan di bidang keamanan, paling tidak di desa tersebut aman, ada portalnya, ada CCTV, masyarakat bisa menyelesaikan permasalahan secara internal. Kades Badran Norpimansah mengatakan, selama ini masyarakat di desanya sudah sangat terbiasa dengan protokol kesehatan, sehingga dalam persiapan Kampung Candi Siaga ini masyarakat sudah bisa menyesuaikan. “Sejak awal pandemi masyarakat sudah sangat terbiasa, sudah patuh terhadap protokol kesehatan,” katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: