64 Warga Temanggung Jalani Rapid Test, 22 Reaktif

64 Warga Temanggung Jalani Rapid Test, 22 Reaktif

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Dari 64 warga Temanggung yang menjalani tes cepat (rapid test), 22 di antaranya dinyatakan reaktif (mendekati positif). Dan 21 dari 22 orang tersebut menjalani karantina di Balai Latihan Kerja (BLK) di komplek Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto mengatakan, 64 orang tersebut adalah peserta ijtima ulama di Gowa Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Mereka semua telah menjalani rapid test oleh tim kesehatan Temanggung. “Kalau jumlah total warga Temanggung yang menjadi peserta ijtima ulama jumlahnya 86 orang. 64 orang telah menjalani rapid test pada Senin kemarin, sisanya juga akan menjalani rapid test secara berurutan,” terangnynya, Selasa (21/4). Sedangkan satu orang lainnya lanjut Gotri, langsung dirujuk ke RSUD Temanggung dengan status orang tanpa gejala (OTG). Namun untuk sementara ini yang bersangkutan masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Adapun 22 orang yang menjalani rapid test ini berasal dari delapan kecamatan, yakni Kecamatan Tembarak tiga orang, Kecamatan Parakan 3 orang, Kecamatan Bansari 1 orang, Kecamatan Jumo 4 orang, Kecamatan Bulu 3 orang, Kecamatan Ngadirejo 3 orang dan Kecamatan Gemawang 1 orang. “Hari ini (Selasa_red), kami melanjutkan rapid test kepada warga lainnya yang mengikuti ijtima tersebut,” katanya. Setelah menjalani rapid test ini, lanjut Gotri, kepada 22 warga Temanggung tersebut juga akan dilakukan pengambilan sampel swab. Pengambilan sampel sendiri akan dilakukan oleh tenaga analis laborat puskesmas dan dokter ahli dari RSUD Kabupaten Temanggung. “Sesuai dengan protapnya, jadi tidak hanya rapid test saja, pemeriksaan intens juga akan dilaksanakan,” katanya. Kemungkinan lanjut Gotri, jumlah warga Temanggung yang menjadi peserta ijtima ulama di Gowa Sulsel bisa bertambah, mengingat mereka ini berangkat bergelombang tidak baren-bareng dalam satu rombongan. “Ada yang berangkat secara mandiri, ada juga yang ikut dengan rombongan kabupaten lainnya,” tuturnya. Selain melakukan rapid test terhadap peserta tersebut, pihaknya juga sudah melakukan tracking kepada semua warga tersebut. Kepada warga yang merasa pernah berhubungan dengan ke 22 orang tersebut agar jujur dan secara sukarela melakukan pemeriksanaan kesehatan. “Harus jujur, dengan kejujuran ini semua akan bisa teratasi. Jangan sampai berbohong saat melakukan pemeriksaan kesehatan,” pesannya. Selanjutnya ia berpesan, agar masyarakat Temanggung tidak panik terhadap kondisi saat ini, bagaimanapun juga warga yang sedang mendapatkan musibah dengan positif Covid-19 mereka membutuhkan dukungan dari masyarakat. “Jangan panik, jangan ada stigma negatif pada penderita COVID-19 ini. Apalagi setelah sembuh terus dikucilkan. Jangan juga ada penolakan pemakaman korban Covid-19 ini. Kita harus bersama-sama berjuang mencegah dan menekan penyebaran covid-19,” pesannya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: