Air Mati, Warga Magelang Ancam Berhenti Berlangganan PDAM

Air Mati, Warga Magelang Ancam Berhenti Berlangganan PDAM

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG UTARA-Beberapa hari terakhir, sejumlah warga di Ngembik Lor, Kramat Selatan, Magelang Utara dan sekitarnya mengeluh karena saluran air PDAM tidak mengalir. Tak ayal, mereka resah karena  hanya bisa bergantung dengan sumber air tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti untuk meminum, memasak, MCK, dan lain sebagainya. Khainudin, Ketua RW 01 Ngembik Lor, menuturkan bahwa air PDAM di rumahnya sudah tidak mengalir lebih dari 2 bulan. “Air sering mati sudah sejak November, kadang air hidup kadang mati gitu terus, yang mati total itu sejak Desember tapi saya punya beban anak kost, sehingga terpaksa beli pompa air. Karena nggak ada air, anak kost sampai mandi pakai air hujan, bahkan ada yang pindah karena nggak ada air,” katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/2). Khainudin mengaku bahwa dirinya telah berupaya untuk melapor ke kantor PDAM setempat, namun hingga saat ini belum ada tanggapan sama sekali. “Saya itu sudah telepon berkali-kali tapi juga nggak diangkat terus, padahal PDAM itukan ada pelayanan telepon gangguan, tapi nggak pernah dijawab, berarti pelayanannya PDAM nggak bagus, habis itu saya datangi kesana, petugasnya  bilang akan diperbaiki karena  sedang ada gangguan di Jetis. Saya itu, ke sana sampai 4 kali, terus saya itu didatengi petugas tapi bukannya diperbaiki tapi malah disuruh bayar, padahal nggak pernah menggunakan, saya menolak karena merasa tidak pakai air," ungkapnya. Khainudin akan memberi kesempatan pada pihak PDAM hingga  April, bila  jika air PDAM di rumahnya tidak kunjung mengalir dirinya akan berhenti berlangganan. Baca Juga Ganti Rugi Naik, Ribuan Warga Terdampak Bendungan Kepung PN Purworejo Sumadi, salah satu warga RT 03 RW 01 juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, sudah hampir 2  bulan lebih air PDAM di rumahnya sering mati. Akibatnya kebutuhan air bersih menjadi sulit didapat. “Disini itu, air sudah hampir mati sudah hampir 2 bulan, jadi susah mau buat mandi, cuci dan kegiatan lainnya jadi kacau," tuturnya. Menurut Sumadi, dirinya telah berupaya melapor ke kantor PDAM setempat, namun hingga sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali. “Saya itu sudah melapor ke kantor PDAM terus sana jawabnya nanti pihak teknisinya biar ngecek ke sana, tapi sampai hari ini belum pernah kesini dan belum ada keterangan sama sekali, padahal kita tiap bulan selalu rutin bayar tapi pelayanannya kok gitu, mengecewakan," katanya. Selain dirinya, warga sekitar juga mengalami hal yang serupa. “Itu warga sini juga sudah pada melapor, karena airnya pada mati juga, tapi juga sama belum ada tanggapan dari pihak PDAM," tambahnya. Ia kemungkinan berencana untuk menggunakan air sumur apabila air PDAM tidak kunjung mengalir. “Kedepan kalau masih mati terus solusinya mau pakai air sumur, dengan menggunakan pompa air,” ujarnya. Sementara itu, Suroso, Bagian Teknis PDAM Kota Magelang membenarkan jika ada gangguan aliran air PDAM. "Ya baru ada gangguan penurunan debit, memang ada wilayah yang lancar dan tidak, terutama untuk daerah atas,"jelasnya. Suroso kembali menjelaskan jika penurunan debit tersebut karena efek dari kemarau panjang. Ganguan sudah mulai Oktober 2019, sampai sekarang belum lancar. Kita masih mengupayakan pemerataan air walaupun masih ada yang belum lancar karena daerah resapan mata air kita di Magelang Utara. Dari gunung Merbabu, Telomoyo dan Andong musim hujan di atas baru bisa meresap sampai mata air butuh waktu 6 bulan ke atas. "Mungkin kalau orang awam musin hujan kok tidak lancar, padahal siklusnya seperti tidak langsung, kalau musim kemarau malah besar padahal hujannya kecil," imbuhnya.(shopno/hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: