Ajak Belajar Budaya Langsung, Unsiq Wonosobo Hadirkan Seniman dan Warga Asing

Ajak Belajar Budaya Langsung, Unsiq Wonosobo Hadirkan Seniman dan Warga Asing

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Para mahasiswa diajak mengenal budaya lewat agenda Art Performance yang dihelat BEM Fakultas Bahasa dan Sastra di Aula Al Aala, Unsiq Wonosobo, belum lama ini. Menurut panitia penyelenggara Fahmi Rio Rusadi, agenda yang mengangkat seni tradisional itu diharapkan bisa menggugah kecintaan akan tradisi warisan nenek moyang yang masih dimiliki hingga saat ini. “Intinya adalah membuat tradisional menjadi lebih asyik di Art permance ke-8 tahun 2019 ini dan mengangkat tema Sense of culture. Kita dari fakultas sastra mengajak para mahasiswa untuk belajar bagaimana budaya di luar negeri seperti Denmark bersama penutur aslinya, yakni Freja Eilersen,” ungkapnya. Sementara itu diskusi seni tradisi lokal dipaparkan oleh Woohoo yang disebut Fahmi agar para mahasiswa tidak lupa  dengan budaya sendiri. Para anak muda yang juga mengangkat alat musik Bundengan dalam banyak karyanya diminta untuk memaparkan bagaimana kecintaan mereka terhadap seni tradisi lokal bisa membawa mereka di pentas-pentas lokal hingga internasional. Baca Juga Diduga Rem Blong, Laka Karambol Kembali Terjadi di Jalur Kledung-Kertek, Wonosobo “Salah satu materinya memang cross culture understanding dan penampilan seni sekaligus workshop terkait budaya khususnya seni musik lokal dan apa itu Woohoo Art. Harapannya mereka bisa menginspirasi para mahasiswa untuk bisa berkarya dan mengenalkan kesenian tradisional nusantara,” ungkapnya. Selain agenda itu, Art performance juga menampilkan tari, paduan suara, hingga seni teatrikal dalam agenda itu. Sedikitnya  300 peserta baik dari lingkup mahasiswa Sastra maupun jurusan lainnya meramaikan diskusi. Menurut Luqmanul Chakim, salah satu konseptor Woohoo Art, diharapkan lewat berbagi pengalaman dalam menggarap karyanya bisa menjadi pemantik bagi minat generasi muda untuk ikut melestarikan kesenian lokal. “Harapan kami, lewat acara seperti ini bisa tumbuhkan kreativitas di banyak bidang, terlebih di sisi bahasa dan sastra. Sangat penting juga bagaimana orang di luar sana orang lihat budaya indonesia. Dengan banyak cara kita bisa memperkenalkan budaya Wonosobo ke kancah internasional,” tutur seniman lulusan ISI Solo yang dua kali tampil di Australia itu. (win)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: