Akper Alkautsar dan RSU Syubbanul Wathon Kerjasama Penyaluran Mahasiswa
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Akper Alkautsar Temanggung mengandeng Pemerintah Kabupaten Temanggung dan RSU Syubbanul Wathon Magelang (Lippo Group) untuk praktik kerja dan penyaluran pasca pendidikan bagi para mahasiswanya. Kerjasama sendiri ditandai dengan penandatangan perjanjian oleh ketiga pihak, yakni dari pengelola Alkautsar Ketua PCNU Temanggung KH Furqan Masyhuri, Bupati Temanggung M Al Khadziq dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon Magelang KH Yusuf Chudlori, di aula Babusallam Temanggung, Senin (20/7). Selain langkah ini, PCNU juga menggerakkan seluruh MWC NU tingkat kecamatan untuk menjadi bapak asuh bagi calon mahasiswa. MWC memberikan beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di Akper Alkautsar. "Skenarionya 40:1, 40 orang urunan bareng membiayai satu orang mahasiswa," kata Ketua PCNU Temanggung, KH Furqan Masyhuri. Bupati Temanggung, M Al Khadziq mengatakan, dasar dari perjanjian kerjasama daerah ini sebagai sarana meningkatkan hubungan dan keterikatan dengan lembaga pendidikan daerah. Meningkatkan sumber daya yang ada pada masing-masing pihak untuk pengabdian kepada masyarakat. “Ini sangat penting untuk meningkatkan kebutuhan tenaga kesehatan bagi masyarakat," katanya. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Akper dan PCNU yang menginisiasi perjanjian ini. Menurutnya hal ini menunjukkan PCNU memiliki semangat untuk mengembangkan diri dengan kerjasama seluas-luasnya. Baca juga Tradisi Wiwit Petik Kopi Digelar Sederhana "Ini baru tingkat kabupaten, saya yakin ke depan akan semakin luas. Saya yakin akan semakin tumbuh besar," katanya. Ketua Yayasan Syubbanul Wathon Magelang, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menyampaikan, akhir-akhir ini baru menyadari pentingnya tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan menjadi pihak yang paling utama di seluruh dunia dibanding tenaga dan profesi lainnya. "Akper ini baru terasa penting sekarang ini. Untuk mendidik tenaga kesehatan. Kata Gus Mus (KH Musthofa Bisri), jihad-jihad sekarang ya tenaga medis itu. Sekarang dirasakan betul. Tenaga kesehatan menjadi panglima," kata Pengasuh PP API Tegalrejo Magelang ini. Gus Yusuf menuturkan, NU tidak boleh mendikotomikan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Pengembangan pendidikan berbasis sains di lingkungan NU harus dikembangkan lebih. Salah satu bentuknya adalah Akper Alkautsar yang harus lebih besar dengan bekerjasama dengan berbagai pihak-pihak terkait. Dalam jangka waktu 10 tahun kedepan, NU harus memiliki banyak tenaga medis baik dokter dan perawat dari keluarga besar NU. Selain ahli dalam ilmu kesehatan secara mendalam, namun juga paham dengan ajaran agama. "Akper Alkautsar harus mampu memiliki pembeda itu. Bisa merawat pasien, juga bisa membimbing ibadahnya. Dan saya yakin di bawah NU pasti akan imbang. Ini diferensiasinya antara Akper Alkautsar dengan Akper lainnya," tegasnya. RSU Syubbanul Wathon adalah rumah sakit yang sudah standar internasional. Kualitas pelayanan dan perlengkapannya sudah lengkap. Rumah sakit ini merupakan milik PBNU, Yayasan Syubbanul Wathon dan Siloam (Lippo Group). Standar layanan yang tinggi ini telah dikerjasamakan dengan Akper Alkautsar untuk tempat praktek sekaligus penyaluran. "Ke depan mudah-mudahan PCNU Temanggung bisa bikin rumah sakit sendiri," tandasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: