Aksi Damai Aliansi Petani di Purworejo Suarakan Irigasi hingga Eskavasi Wadas

Aksi Damai Aliansi Petani di Purworejo Suarakan Irigasi hingga Eskavasi Wadas

Pembangunan Proyek Stretegis Nasional Bendungan Bener

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Puluhan poster dan spanduk dengan berbagai ragam redaksi tampak dibentangkan oleh ratusan petani dalam aksi damai menuntut percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, Jumat (21/1).
Poster tersebut tampak bertuliskan dukungan kepada BBWSO, BPN hingga aparat kepolisian agar dapat bekerja lebih maksimal merealisasikan percepatan pembangunan.
Dalam aksinya massa menyuarakan empat poin tuntutan. Empat poin tersebut antara lain,
normalisasi infrastruktur irigasi secara menyeluruh, percepatan pembangunan Bendungan Bener, mendukung eskavasi material Bendungan Bener di Desa Wadas, mendukung penuh pemerintah dan aparat keamanan untuk menegakkan supremasi hukum terhadap oknum perusuh dan penghambat pembangunan Bendungan Bener.
Pantauan Purworejo Ekspres, peserta unjuk rasa melakukan longmarch yang dimulai dari parkiran Romansa Kuliner hingga Bundaran Monumen Patung SD. Di lokasi tersebut, sejumlah orang melakukan orasi bergantian. Selain itu, salah satu peserta aksi melakukan gerakan teaterikal dan pembacaan puisi.
Dalam aksi tersebut, massa aliansi mendapatkan pendampingan dari organisasi masyarakat Komando Bela Rakyat (KBR).
Dalam orasinya, Komandan KBR, R Heri Priantono SH menyampaikan bahwa kebutuhan air bagi para petani merupakan satu hal yang vital. Terlebih, beberapa tahun terakhir aliran irigasi yang bersumber dari Waduk Wadaslintang mengalami penurunan debit.
"Para petani memiliki harapan besar terhadap Bendungan Bener. Kami yakin, jika air dari Bendungan Bener sudah mengalir, petani dapat melakukan panen hingga tiga kali dalam satu tahun," katanya.
Heri menambahkan, karena debit air irigasi yang terbatas para petani harus nyedot dari sumur sehingga menambah beban operasional.
"Karenanya kami ingin menyampaikan aspirasi terkait realita yang kami hadapi di lapangan. Terlebih sejak tiga tahun terakhir. Area pesawahan yang dialiri dari Waduk Wadaslintang seringkali tidak cukup karena debitnya berkurang. Hal ini memberikan dampak negatif bagi produktivitas padi," katanya.
Karena urgensi ketercukupan air terhadap stabilitas produksi padi di lumbung padi Jateng Selatan tersebut, sambung Heri, pihaknya mendorong pemerintah agar mempercepat Pembangunan Bendungan Bener yang nantinya akan mensuplay air ke area pesawahan di Purworejo yang selama ini masih kekurangan air dengan harapan tercukupinya kebutuhan air sawah itu nantinya hasil panen akan semakin meningkat yang secara otomatis juga akan meningkatkan kesejahteraan para petani. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: