Aksi Inspiratif Pemilik Toko Besi di Kota Magelang,Bagikan Cairan Disinfektan Gratis ke Pengguna Jalan
MAGELANGEKSPRES.COM,Virus corona (Covid-19) yang mewabah dan mendunia tak terkecuali Indonesia sudah menetapkan sebagai darurat nasional. Bahkan Kota Magelang telah menerapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak Kamis (26/3). Namun, di balik itu masih banyak masyarakat yang peduli, untuk bersama-sama menangkal Covid-19 di Kota Sejuta Bunga. Seperti apa? COVID-19 yang telah ditetapkan WHO sebagai pandemi global itu punya fenomena penyebaran yang masif. Dampaknya sangat luar biasa dan begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari. Panic buying, kelangkaan masker dan cairan disinfektan karena ulah oknum yang memanfaat kesempatan dalam kesempitan demi meraup keuntungan. Tapi di tengah virus corona dan dampak psikologisnya yang luar biasa, dan ketika sejumlah oknum mengambil kesempatan, rupanya masih ada orang yang punya hati nurani, dan baik hati melakukan aksi terpuji dan sangat menginspirasi banyak orang. Tak harus menunggu kaya untuk jadi dermawan, tak perlu menunggu jadi pejabat untuk berbuat kebaikan. Kalimat itu yang melekat di hati seorang pedagang toko besi di Jalan Beringin III, Magelang Selatan, Kota Magelang, Hendro Prawoto (41). Sejak pagi, ia selalu sibuk menyiapkan puluhan bahkan ratusan botol air mineral yang sudah diisi dengan cairan disinfektan. Cairan tersebut disediakan dan bebas diambil oleh warga yang kebetulan melintasi jalanan depan toko besi miliknya. Sengaja Hendro tak membagikan cairan disinfektan ini dengan cara menyerahkannya langsung kepada pengguna jalan. Melainkan, ia hanya menaruh di meja paling depan Toko Besi Harapan miliknya dengan poster bertuliskan "disinfektan gratis cegah corona". "Untuk masyarakat yang hendak mengambil, siapapun, saya persilakan ambil sendiri karena saya tidak bisa melayani satu per satu," kata Hendro saat ditemui di tokonya, Jumat (27/3). Setiap harinya, ia dibantu karyawan tokonya menyiapkan ratusan botol disinfektan. Jumlahnya mulai dari 400 hingga 600 botol air mineral berisi cairan disinfektan yang dibuat sendiri itu. "Kami membuatnya secara mandiri, yang bahannya sebenarnya cukup mudah ditemui di pasaran," ujarnya. Ia menyebutkan, bahan-bahan itu terdiri dari larutan pemutih, karbol, pengharum lantai, dan air bersih. Perbandingannya yaitu 2 sendok makan larutan pemutih, karbon, dan pengharum lantai dicampur dengan 1 liter air bersih. "Memang kami sediakan botol air mineral dengan harapan masyarakat yang hendak mengambilnya tidak kesulitan dan tidak tumpah," katanya. Selain itu, supaya masyarakat mudah menyemprotkan di area rumah, bila mereka tidak memiliki alat penyemprot sendiri. "Botol air mineral ini bisa dilubangi kecil-kecil sehingga kalau mau menyemprotkan tinggal ditekan saja," ungkap Hendro. Namun, seiring dengan banyaknya minat warga yang mengambil cairan disinfektan gratis itu, ternyata menuai sejumlah kendala. Hendro mengaku dirinya mulai kesulitan untuk mendapatkan botol bekas air mineral. "Susah dapat botol bekas. Kalau memang sudah tidak ada ke depan, kita akan sediakan bak cairan disinfektan saja. Lalu, masyarakat yang mau mengambil bisa membawa botol dari rumah," tuturnya. Hendro berharap, aksi kepedulian sosial menangkal penyebaran pandemi corona ini bisa menginspirasi masyarakat lain. Tak harus lewat sumbangan cairan disinfektan, tapi aksi sosial bisa diwujudkan dengan mendisiplinkan diri menaati imbauan pemerintah untuk melakukan "physical distancing". "Saya harap pandemi corona bisa segera berakhir. Untuk ketersediaan disinfektan di depan toko kami tidak ada batasan. Hanya saya harap, kasus positif corona tidak menyebar lagi," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: